spot_img
Kamis 23 Mei 2024
spot_img
More

    Bantuan Agar Tepat Sasaran, Pemkot Bandung Resmikan Platform Seluruh Pelayanan Sosial Pakai Data Tunggal di ‘Yes! Jitu

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali membuat inovasi sistem Pelayanan Kesejahteraan Sosial Satu Pintu atau Yes! Jitu. Sebuah platform pelayanan sosial terintegrasi yang berbasis pada data tunggal.

    Hal itu sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyaluran bantuan sosial yang tidak merata atau salah sasaran.

    BACA JUGA: Cegah Pencurian, Pemkot Bandung Minta Maksimalkan Peran Linmas Perketat Pengamanan Teras Cihampelas

    Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, inovasi sistem ini bukan hanya mencantumkan data diri seperti nama, alamat, dan usia, tetapi juga ‘by problem’ tiap warga Kota Bandung yang membutuhkan, tertera dalam aplikasi ini.

    “Harapannya, melalui aplikasi ini pelayanan sosial yang kita berikan jadi tepat sasaran sesuai dengan apa yang dibutuhkan masing-masing warga.

    BACA JUGA: 207 PKL Sudah Direlokasi, Pemkot Bandung Bakal Tindak Tegas PKL Tegalega Yang Membandel

    Ini saling berintegrasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) yang memiliki pelayanan sosial,”kata Bambang usai meresmikan sistem Pelayanan Kesejahteraan Sosial Satu Pintu atau Yes! Jitu di Hotel Savoy Homann Jalan Asia Afrika Kota Bandung Jabar Rabu (18/10/2023).

    Hadirnya Yes! Jitu merupakan upaya Pemkot Bandung untuk memastikan penyelenggaraan pemerintahan berjalan dengan mestinya demi menyejahterakan masyarakat.

    “Ada sebuah terobosan, mulai dari perlindungan sampai pemberdayaan menjadi sangat penting. Akses untuk mendapatkan data dan intervensi juga menjadi persoalan yang belum maksimal di Kota Bandung. Data yang baik akan menghasilkan keputusan yang baik,”katanya.

    Bambang menyebut, platfrom Yes! Jitu akan jadi sangat penting jika bisa menampilkan data secara aktual atau real time dari tiap kewilayahan. Terlebih Kota Bandung memiliki target untuk menurunkan angka kemiskinan dari 4,25 persen menjadi 3,14 persen di tahun 2023.

    “Ini PR besar. Maka dari itu, dengan data terpadu dan mudah untuk diakses siapapun dan kapanpun, saya optimis bisa menurunkan kemiskinan. Kelurahan dan kecamatan bisa masif untuk update data. Kita ingin memberikan layanan terbaik di semua sektor,”ucapnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Soni Bakhtiyar menyampaikan, isi pelayanan Yes! Jitu. Layanan kesejahteraan sosial dalam Yes! Jitu antara lain rehabilitasi sosial, perlindungan, dan jaminan sosial.

    “Jaminan sosial ini berupa jaminan pendidikan, pangan, kesehatan, insentif pajak PBB, dan transportasi gratis. Di Kota Bandung banyak program yang seperti itu tapi belum tersinergi dengan baik,”ujar Soni.

    Ia menjelaskan, penggunaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai data tunggal dalam pelayanan kesejahteraan sosial mampu menyatukan potensial sumber.

    “Kita membuat satu komitmen, seluruh OPD yang punya program untuk meningkat kesejahteraan masyarakat harus berkomitmen menggunakan single data. Program intervensi harus berdasarkan hasil asesmen,” jelasnya.

    Sony menyebut, untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat Kota Bandung, Pemkot akan menggait 300 yayasan lembaga kesejahteraan sosial (LKS).

    “Rata-rata penggunaan anggaran di tiap yayasan itu Rp5 miliar. Potensi keseluruhannya bisa mencapai Rp1,5 triliun. APBD kita baru bisa menjangkau 29,8 persen dari total seluruh warga yang memiliki hak pelayanan kesejahteraan sosial,” ungkapnya.

    Sony menambahkan, potensi yayasan tadi akan diikat dengan kerja sama untuk bisa menutupi potensi 70 persen demi menekan angka kemiskinan di Kota Bandung.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img