Sabtu 18 Januari 2025

Krisis Air Bersih Terus Menjalar di Kota Banjar, Orari Bagikan Air Gratis

BANJAR,FOKUSJabar.id: Krisis air bersih terus melebar ke beberapa wilayah yang ada di Kota Banjar, Jawa Barat.

Saat ini tercatat sudah ada 9 Desa dan Kelurahan yang tersebar di 3 Kecamatan di Banjar terdampak kondisi tersebut.

Dengan kondisi krisis air bersih warga pun merasa kesulitan mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK).

BACA JUGA: Ketua DPRD Minta Pj Wali Kota Bandung Lepas Jabatan di Pemprov Jabar

Hal itu menjadi pemicu semua orang untuk saling peduli seperti yang dilakukan oleh Organisasi Amatir Radio Indonesia atau Orari lokal Kota Banjar.

Menurut Ketua Core Orari Lokal Kota Banjar, Dodi Setiadi, kegiatan mendistribusikan air bersih ini merupakan bentuk kepedulian organisasinya terhadap masyarakat yang terdampak musim kemarau.

Musim kemarau membuat sumur warga sejak sebulan lalu dan itu menyebabkan air di 9 desa kering. Kendati, orari bersama BPBD Kota Banjar mengirim air kepada warga terdampak secara gratis.

“Hari ini kami bersama BPBD mengirim 18 ribu liter air bersih secara gratis,” katanya kepada wartawan. Kamis (28/9/2023).

Pengiriman air bersih dilakukan di 4 titik yang ada di Desa Sukamukti dan Kelurahan Situbatu Kota Banjar.

“Untuk hari ini kami mengirim air ke 4 titik yang ada di dua desa. Mereka sudah lama ini kesulitan air karena air di sumur warga sudah tinggal sedikit bahkan sudah ada yang kering,” kata dia.

Ditambahkan Kasi Darurat dan Logistik (Darlog) BPBD Kota Banjar, Yudi Andiana mengatakan musim kemarau panjang kali ini telah membuat 9 ribu jiwa kesulitan mendapatkan air bersih. 

Apalagi bagi mereka yang berada di dusun Girimulya Desa Binangun, sudah 4 bulan mereka hanya mengandalkan pasokan dari BPBD saja.

“Meski di Girimulya ini dekat dengan Sungai Ciseel tapi mereka enggan menggunakan air disana lantaran mengandung zat besi yang tinggi,” ucapnya.

Ratusan warga di dusun Girimulya, Desa Binangun sudah 4 bulan ini hanya mengandalkan pasokan air bersih dari BPBD Kota Banjar.

Yudi mengatakan, hasil pemantauan dan penelitian BPBD, warga di Desa Binangun itu tidak bisa membuat sumur bor karena kondisi tanah dan air yang mengandung zat besi. Sementara warga sekitar belum terjangkau saluran air bersih dari PDAM Tirta Anom Banjar.

“Solusinya warga di sini harus memasang saluran PDAM dan kami sudah mengirim surat pemberitahuan kepada PDAM untuk pemasangan,” tuturnya.

Yudi mengatakan kondisi krisis air di Kota Banjar ini sudah terus menjalar, berdasarkan catatan yang dimiliki BPBD sekarang sudah ada 9 Desa/Kelurahan yang terdampak musim kemarau.

“Catatan kami saat ini ada 9 Desa yang krisis air bersih,” katanya.

Sementara itu Yuyun warga Kelurahan Situ Batu mengaku sudah satu bulan dirinya bersama masyarakat di lingkungannya kesulitan air bersih.

BACA JUGA: Ini Jejak Kriminal WNA AS Pembunuh Mertuanya asal Kota Banjar

Ia menyebutkan kondisi sumur milik warga disini sudah pada kering sejak 1 minggu yang lalu jadi masyarakat disini sangat menghemat air karena hanya mengandalkan air pemberian dari BPBD saja.

Dengan kondisi seperti ini, Yuyun berharap pemerintah setempat dapat memberikan solusi seperti membuatkan sumur bor agar warga bisa mendapatkan air tanpa menunggu distribusi air dari BPBD.

“Mudah-mudahan aja disini dibuatkan sumur bor agar kami bisa menggunakan air untuk mandi, mencuci dan MCK tanpa menunggu bantuan air dari BPBD dulu,” pungkasnya.

(Budiana Martin/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img