Kamis 12 Desember 2024

Pj Gubernur Jabar, Ajak Media Dukung Kereta Cepat Whoosh

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengajak awak media mendukung kehadiran Kereta Cepat Whoosh sebagai moda transportasi massal ramah lingkungan berbasis listrik yang pertama di Asia Tenggara. 

“KCJB kebetulan di Bandung. Kita harus menyambut, jangan sampai ada keluhan dari teman-teman masih kosong (stasiunnya).”katanya kepada rekan-rekan media. Senin (25/9/2023).

Saat ini Kereta Cepat Whoosh sedang diuji coba secara gratis kepada masyarakat. Dari dua tahap pendaftaran gratis, warga Jabar pun antusias. 

BACA JUGA: Baru Uji Coba, Antusiasme Warga Luar Biasa Jajal Kereta Cepat Bandung- Jakarta

Bey optimistis ketika sudah berbayar nanti, masyarakat tetap antusias naik kereta cepat. 

“Pada saatnya nanti perkiraan kami tidak sedikit masyarakat yang ingin sekadar mencoba. Jangan sampai mereka mencoba lalu ‘luak lieuk hungkul di dieu’ terus balik lagi,” kata dia. 

Kereta Cepat Whoosh, menurut Bey, dapat dimanfaatkan oleh banyak stakeholders seperti sektor pariwisata untuk jadi moda transportasi pilihan dalam berbagai paket wisata.   

“Jadi harus dimanfaatkan, entah paket tour, atau apa,” kata Bey. 

Pemprov Jabar juga akan mengangkat kerajinan dan UMKM Jabar dengan menjadikan tiga stasiun yang ada di Jabar, yakni Tegalluar (Kabupaten Bandung), Padalarang (Kabupaten Bandung Barat), dan Karawang sebagai tempat memajang berbagai produk UMKM.

“Di stasiun ada penjualan kerajinan daerah segala macam,” ucapnya.

Untuk mendukung Kereta Cepat Whoosh, PT Kereta Indonesia Daop 2 Bandung telah menyiapkan Kereta Api (KA) feeder relasi Bandung – Cimahi – Padalarang untuk mendukung konektivitas integrasi Kereta Cepat Whoosh.

KA feeder akan mengangkut penumpang kereta cepat dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung atau sebaliknya dengan waktu tempuh 19 menit. Dengan operasi KA feeder sebanyak 72 perjalanan setiap harinya, terdiri dari 36 perjalanan pulang pergi dari Padalarang-Bandung dengan waktu tunggu antar kereta api 25 menit sekali.

Dengan menggunakan jenis kereta rel diesel elektrik (KRDE) yang diproduksi PT INKA, setiap rangkaian KA Feeder terdiri dari empat kereta. Dalam satu rangkaian, KA feeder KCJB berkapasitas 200 penumpang.

BACA JUGA: Pj Gubernur Jabar: Momentum Darurat Sampah Harus Jadi Perubahan dari Hulu Sampai Hilir

Untuk prasarana KA feeder, dalam pembangunan terdapat ruang tunggu khusus pelanggan di Stasiun Bandung dan Cimahi dan telah selesai 100 persen. Sedangkan pembangunan ruang tunggu khusus pelanggan di Stasiun Padalarang masih dalam proses penyelesaian tahap akhir. 

KA feeder tersebut telah melakukan serangkaian uji coba dengan berbagai skenario guna memastikan waktu tempuh lintas Bandung – Padalarang, pengenalan lintas, ruang bebas, tenaga di tanjakan, dan pengereman, yang semuanya berjalan lancar.

(Budiana Martin/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img