Kamis 12 Desember 2024

Tokoh Pemuda Manggungjaya Apresiasi Pembagian Susu Murni oleh Burhanudin Muslim Foundation

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Pembagian susu sapi segar kepada siswa-siswi TK Islam Plus Persis No.17 Rajapolah oleh Burhanudin Muslim Foundation (BMF) dalam mencegah stunting mendapatkan apresiasi dari Tokoh Pemuda Desa Manggungjaya Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.

“Tentunya kami mengapresiasi kepada Burhanudin Muslim Foundation (BMF) atas kegiatan bagi-bagi susu sapi segar kepada siswa-siswi TK Islam Plus Persis yang berada di desa kami,” ungkap Tokoh Pemuda Desa Manggungjaya, Deon, Kamis (21/9/2023).

BACA JUGA: Putra Galuh dan Putra Junior Berhasil Raih Juara Piala Soeratin 2023 Kota Tasikmalaya

Deon mengatakan kegiatan bagi-bagi susu sapi segar oleh BMF semestinya diikuti langkahnya oleh dinas terkait maupun pemerintah diberbagai tingkatan.

“Bagus ini kegiatan bagi-bagi susu sapi segar tentu dalam mencegah stunting, dan gerakannya jelas nyata dan bukan hanya wacana saja,” tuturnya.

Dengan demikian, kata Deon, masyarakat dibawah sangat menunggu aksi nyata serta perhatian dari para pemangku kebijakan bukan hanya slogan saja terkait pencegahan stunting.

BACA JUGA: Cegah Stunting, BMF Bagikan Susu Kepada Siswa TK di Tasikmalaya

“Tentunya terkait stunting perlunya kebersamaan dari berbagai pihak dan tentunya butuh keseriusan, aksi nyata yang ditunggu masyarakat bukan wacana,” tegasnya.

Selain tokoh pemuda, Kepala Desa Manggungjaya juga mengucapkan terimakasih kepada Burhanudin Muslim Foundation (BMF) yang telah memberikan perhatian kepada siswa-siswi TK Islam Plus Persis dengan membagikan susu sapi segar.

“Terimakasih kepada semua pihak khususnya Burhanudin Muslim Foundation (BMF) yang sangat konsen dan peduli terhadap program cegah stunting khususnya di Desa Manggungjaya,” ungkap Kades Manggungjaya, Sopyan.

TK Islam Plus Persis No.17 Rajapolah yang berlokasi di Ciberkah masuk dalam wilayah Desa Manggungjaya, Kecamatan Rajapolah.

Di Desa Manggungjaya, lanjutnya, terdapat 800 anak balita dan 151 masuk dalam kategori stunting. Maka dengan jumlah tersebut desanya termasuk locus stanting di tingkat Kecamatan Rajapolah.

“Sepanjang pengetahuan kami masalah stunting dan pencegahannya adalah masalah yang komplek sehingga pencegahanya harus melibatkan semua komponen dan potensi masyarakat,” tuturnya.

Dan program Rempug Stunting, dia mengatakan merupakan program yang sangat tepat karena stunting terjadi karena persoalan pola makan.

“Stunting terjadi karena persoalan pola makan, pola asuh dan pola didik, PHBS dan lain-lain,” jelasnya.

Tidak menutup kemungkinan, kata dia, karena faktor Sumber Daya Manusia (SDM) keluarga dan faktor ekonomi.

(Nanang Yudi/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img