spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Israel Tutup Perbatasan Gaza, 18 Ribuan Warga Palestina Tak Bisa Bekerja

    GAZA,FOKUSJabar.id: Israel menutup satu-satunya akses penyeberangan dari Jalur Gaza pada Rabu (20/9/2023), sehingga lebih dari 18 ribu warga Palestina tidak dapat menyeberang ke Israel dan Tepi Barat untuk bekerja.

    Langkah itu dilakukan Israel menyusul demonstrasi baru-baru ini di perbatasan.

    Dilansir Reuters, seorang ekonom lokal mengatakan blokade tersebut telah menyebabkan perekonomian di wilayah itu kehilangan sekitar dua juta dolar AS (sekitar Rp30 miliar) per hari.

    Dalam beberapa hari terakhir, warga Palestina telah melancarkan protes atas perlakuan terhadap tahanan Palestina di penjara-penjara Israel dan penggerebekan di Masjid Al-Aqsa.

    Pejabat kesehatan Gaza mengatakan seorang pria Palestina tewas ditembak oleh pasukan Israel, sementara 11 lainnya terluka pada Selasa (19/9/2023).

    Sementara itu, tentara Israel mengatakan ratusan perusuh melemparkan alat peledak ke pagar perbatasan di sepanjang Jalur Gaza.

    BACA JUGA: Polsek Kalipucang Pangandaran Bagikan Buku Tulis Baca Ke Sekolah

    Juru bicara Cogat, lembaga Kementerian Pertahanan Israel yang berkoordinasi dengan Palestina, mengatakan bahwa penyeberangan Erez ke Gaza akan dibuka kembali sesuai dengan perkembangan situasi.

    “Kami terlalu takut penyeberangan tidak akan dibuka dalam waktu dekat dan saya kembali hidup dalam kemiskinan dan kebutuhan,” kata seorang ayah lima anak di Gaza. Ia mengaku telah tidur di penyeberangan Erez di sisi Palestina sejak Minggu malam (17/9/2023).

    Menurut Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, pendapatan per kapita di jalur Gaza hanya mencapai seperempat dari pendapatan per kapita di Tepi Barat, dengan tingkat pengangguran hampir 50 persen.

    Ayman Abu Krayyem, juru bicara Kementerian Tenaga Kerja Gaza yang dikelola Hamas, mengatakan bahwa akibat penutupan penyeberangan Erez, delapan ribu pekerja yang kembali ke Gaza karena hari libur Yahudi Israel telah terdampar di wilayah tersebut.

    “Mereka kehilangan 3,2 juta shekel (sekitar Rp12 miliar) per hari. Ini adalah uang penting yang dapat mereka gunakan untuk membantu keluarga mereka dan meningkatkan kondisi ekonomi mereka…. Ini adalah hukuman kolektif,” kata Krayyem.

    Adapun penutupan penyeberangan itu akan semakin memperburuk kondisi perekonomian Gaza, yang sebelumnya telah mengalami tekanan akibat blokade yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img