TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: International Day of Clean Air For Blue Skies atau Peringatan Hari Udara Bersih Internasional bulan September 2023, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya bersama sejumlah relawan dan Komunitas pecinta dan pemerhati lingkungan melakukan aksi sosial di Taman Kota Tasikmalaya, jalan H.Z Mustofa serta di Taman Dadaha Kota Tasikmalaya Jumat (8/09/23).
Mereka bergerak melakukan bersih-bersih lingkungan, menyemprotkan cairan Eco Enzyme di jalur Hazet Mustafa, pungut sampah, penanaman pohon termasuk mengajak pengguna kendaraan untuk mematikan mesin kendaraannya selama 2 menit guna mengurangi polusi udara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya Deni Diyana mengatakan, masalah lingkungan itu merupakan masalah global sehingga PBB mengeluarkan setiap 7 September sebagai Hari Udara Bersih Internasional bentuk komitmen Sustainable development Skies (SDS) untuk udara sehat berkelanjutan.
BACA JUGA: Dampak Musim Kemarau, Kasus ISPA di Kota Bandung Mencapai 94.479 Kasus
“Hari ini peringatan udara bersih, tentu semua berkomitmen untuk peduli terhadap kesehatan lingkungan dan udara agar tetap berkelanjutan untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik,” kata Deni Diyana kepada wartawan di Taman Dadaha Jumat (08/09/23).
Menurutnya, peringatan Hari Udara Bersih Internasional mengingatkan kita semua, betapa penting untuk menjaga ekosistem lingkungan untuk kehidupan berkelanjutan.
“Kita mengajak seluruh komponen masyarakat Kota Tasikmalaya selalu menjaga alam dan lingkungan agar udara tetap sehat dan lestari bagi semua,” kata dia.
Deni menambahkan, kesehatan udara saat ini menjadi hal sangat vital bagi kehidupan sehingga menjadi perhatian utama bagi pemerintah pusat dan daerah dalam program pembangunan kedepan.
BACA JUGA: Antisipasi Kebakaran, DLH Kota Tasikmalaya Semprotkan Cairan Eco Enzyme di TPA Ciangir
“Sejauh ini, kondisi udara di wilayah Kota Tasikmalaya masih terbilang sehat dan aman, dari hasil pengukuran lab DLH, level udara di Kota Tasikmalaya di angka 78, ini masih kualitas baik dan sehat,” katanya.
Dirinya juga mengajak komponen masyarakat Kota Tasikmalaya dapat mengurangi emisi karbon dengan mengurangi kendaraan bermotor.
“Sebaiknya kita mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, seperti pergi bersama ke suatu tujuan sehingga tidak membawa kendaraan bermotor masing-masing pasalnya, penyumbang polutan udara terbesar itu dari emisi kendaraan bermotor,” pungkasnya.
(Seda/Anthika Asmara)