BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna menegaskan, dirinya bersama seluruh jajaran di Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bertekad memberikan kinerja optimal bagi masyarakat.
“Pemkot Bandung telah menyelesaikan empat isu krusial. Antara lain masalah penanganan sampah pascalebaran, upaya penataan kabel udara, penekanan inflasi, serta pembangunan infrastruktur dalam menjaga keindahan dan kenyamanan kota,” kata Ema Sumarna Kamis (10/8/2023).
BACA JUGA: Kota Bandung Juara II Asset Award 2023 Jabar
Ema menyebut tantangan dan dinamika di Kota Bandung begitu luar biasa. Salah satu yang masih membekas adalah momentum Bandung ‘darurat sampah’ yang sempat terjadi pasca Idulfitri beberapa waktu lalu.
Mengatasi hal tersebut, Pemkot Bandung melakukan beberapa langkah strategis. Salah satunya dengan mengaktivasi lahan di Cicabe sebagai tempat pembuangan sampah sementara, juga rutin menggelar sosialisasi Kang Pisman.
Pada beberapa kesempatan sebelumnya, Ema menyebut hal ini sebagai langkah sigap yang perlu diambil pihaknya dalam keadaan darurat.
Pasalnya, saat itu 55 TPS di Kota Bandung mengalami masalah atau overload. Belum lagi, adanya penyesuaian jumlah armada ke TPA Sarimukti akibat permasalahan di sana.
BACA JUGA: Ema Sumarna Mengaku Siap Jika Terpilih Menjadi Pj Wali Kota Bandung
“Proses penanganan 55 TPS yang sempat bermasalah dapat dilakukan dalam kurun waktu kurang dari sebulan. Pada 28 Mei 2023, 53 dari 55 telah dinormalisasi. Pemkot Bandung selalu berupaya menggandeng partisipasi masyarakat untuk bersama-sama menangani sampah,” ucapnya.
Selain masalah sampah, Pemkot Bandung juga sedang fokus dalam penanganan kabel udara yang merupakan upaya mewujudkan Bandung sebagai kota yang nyaman.
“Upaya penurunan kabel udara di ruas jalan Kota Bandung masih terus berproses. Per 12 Mei 2023, penurunan kabel udara sudah berlangsung di dua titik sepanjang Jalan Ir. H. Djuanda (Dago), dan sebagian Jalan L.L.R.E Martadinata,” ujarnya.
Bahkan kata Ema, target penurunan kabel dari perempatan Dago menuju Jalan Banda selesai lebih awal dari target. Meski begitu, masih ada banyak pekerjaan rumah Pemkot Bandung terkait penataan kabel udara. Total, penataan kabel udara ini akan berlaku di 13 ruas jalan Kota Bandung.
Soal pertumbuhan ekonomi Ema menambahkan, data dari BPS, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kota Bandung 2022 mencapai 5,41 persen. Hal tersebut menunjukan stabilitas pertumbuhan ekonomi. Jika dibandingkan dengan 2021 sebesar 3,76 persen maka pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar tumbuh positif 1,65 persein.
“Alhamdulillah kalau indikator makro di Kota Bandung mencapai 5,41. Hal ini menunjukan stabilitas yang cukup baik. Pada Mei 2023 lalu, inflasi Kota Bandung berada pada posisi paling rendah dibandingkan dengan 7 kota besar lain di Jawa Barat,” jelasnya.
Lebih lanjut ema Ema mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan, pada Mei 2023 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 114,80 pada April 2022 menjadi 114,92 pada Mei 2023.
Tingkat inflasi tahun kalender Mei 2023 sebesar -0,44 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun Mei 2023 terhadap Mei 2022 sebesar 3,90 persen. Hal itu menunjukkan pengendalian inflasi di Kota Bandung berjalan baik atau Kota Bandung deflasi.
Ema memastikan, seluruh jajaran di Pemkot Bandung akan memberikan inovasi dalam melayani masyarakat. Secara kumulatif, inovasi harus diorientasikan pada pembangunan sistem pelayanan publik.
“Apapun. Bukan hanya masalah aset. Tetapi juga sistem pengelolaan yang berbasis digital. Sebuah keniscayaan kita sudah masuk era digital. Kita harus membuat sistem dan menguncinya. Layanan berbasis digital kita harus kuat dan bersaing dengan zaman,”pungkasnya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)