spot_img
Senin 6 Mei 2024
spot_img
More

    Pemprov Jabar Kejar Target Kemantapan Jalan 354 Km Akhir Agustus Ini

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kemantapan ruas jalan di Jawa Barat akan mencapai 100 persen Agustus ini dengan menganggarkan 69 paket perbaikan jalan di seluruh Jabar sepanjang 354,586 Km jalan yang diperbaiki.

    Target kemantapan jalan ini dibungkus dengan program Jalan Mulus (Jamu) yang diinisiasi oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil, lewat program ini mulai dari tahun 2019-2023 program ini juga sudah memantapkan 762,85 kilometer jalan.

    Berdasarkan data Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar per 6 Agustus 2023, progres perbaikan Jamu pada 2023 sudah menyelesaikan 68 paket pengerjaan. Hanya tersisa 1 paket dengan panjang kurang dari 1 Km yang belum terealisasi.

    BACA JUGA: Mahfud Minta Menag dan Ridwan Kamil Dampingi Ponpes Al Zaytun

    “Hanya tersisa satu lokasi di Cileungsi (Kabupaten Bogor” kata Kabid Pemeliharaan dan Pembangunan pada DBMPR Jabar, Iwan Suwanagiri saat Diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) Edisi XII bertajuk “Infrastruktur Juara Demi Kebermanfaatan Warga” di Mercure Hotel, Kota Bandung, Selasa (8/8/2023).

    Selain itu, kondisi kemantapan jalan di Jabar hingga 2022 juga menunjukan progres yang cukup menggembirakan. Di mana jalan nasional yang panjangnya 1.782,65 km, kemantapan jalannya mencapai 97,64 persen.

    “Jalan provinsi memiliki panjang 2.362,183 km. Kemantapan jalannya sampai 2022 sekitar 82,79 persen,” kata Iwan.

    Sedangkan untuk jalan kabupaten/kota di Jabar, imbuh Iwan, panjangnya sekitar 24.302,15 km. Kemantapan jalan kabupaten/kota di Jabar mencapai 80,96 persen.

    Iwan menjelaskan, pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan sebagai kebutuhan dasar masyarakat. Terlebih transportasi memegang peranan penting sebagai aksesibilitas warga.

    “Misalnya pembangunan Masjid Al Jabbar, lalu pelebaran jalan di Garut dan Sukabumi. Soal jalan, akan berdampak langsung untuk mempercepat waktu perjalanan,” kata dia.

    Iwan menambahkan, infrastruktur jalan yang terbangun akan mempercepat waktu dan menurunkan biaya transportasi. Ketika lebih lancar, biaya perjalanan yang dikeluarkan akan lebih murah.

    “Secara tidak langsung akan menghemat. Kalau diakumulasikan akan menurunkan biaya,” ujarnya.

    Seperti diketahui, Jamu merupakan program yang ada di masa kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul.

    Program ini hadir untuk memastikan infrastruktur sebagai layanan dasar masyarakat, berupa jalan dan jembatan tetap prima.

    BACA JUGA: Dengan “Jabar Lecir” Cawagub Jabar Uu Janjikan Jalan di Jabar Mulus

    Selain pemantapan jalan dan jembatan, di era kepemimpinan Ridwan Kamil sebanyak 18 ruas jalan tol beroperasi, terbaru adalah Tol Cileunyi Sumedang Dawuan dan Tol Bogor Ciawi Sukabumi seksi II Cikedung-Cibadak.

    Selain memastikan kemantapan jalan yang menjadi kebutuhan reguler masyarakat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun tengah merancang pembangunan Jalur Tengah Selatan yang membentang dari Sukabumi sampai Pangandaran. Jalur Tengah Selatan ini berada di tengah antara jalur tengah dan jalur pantai selatan Jawa Barat yang selama ini sudah eksisting.

    Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) dan Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) pembangunan Jalur Tengah Selatan Jawa Barat. Bertahap, Pemprov Jabar akan melakukan pendataan untuk pembebasan lahan untuk jalan sepanjang 375 kilometer tersebut.

    Berita Terbaru

    spot_img