CIAMIS,FOKUSJabar.id: Kerukunan antarumat beragama di Dusun Susuru, Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar) sudah terjalin sejak lama.
Kondisi tersebut bukan karena disuruh pemerintah, namun karena kesadaran yang terbangun sejak dahulu.
Demikian dikatakan penanggungjawab Gereja Santo Simon Paulus, Anang Suryana.
BACA JUGA:
Weekend Perdana di Bulan Agustus, Objek Wisata Pangandaran Ramai Dikunjungi Wisatawan
Anang mengaku, sejak Dirinya kecil toleransi beragama dalam masyarakat Dusun Susuru sudah sangat terjaga dan terbangun dengan baik serta tidak ada tekanan dari siapapun.
“Warga Susuru selalu menjaga keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. Kendati terdapat beberapa keyakinan yang dianut,” ungkapnya.
Menurut Anang, dalam kehidupan bersosialisasi antarumat yang berbeda keyakinan tidak ada permasalahan sekecil apapun.
“Ketika ada kegiatan umat muslim (membangun masjid), Kami ikut gotong royong. Begitupun warga muslim kalau ada kegiatan di gereja mereka kami undang untuk menghadirinya. Tapi bukan dalam kontek ritual ibadah,” ucapnya.
BACA JUGA:
Jadi Penentu Kemenangan, Anies Baswedan: Kita Bergerak Bersama di Jawa Barat
Ais Pangampih Sunda Wiwitan, Suhia Sukamana menjelaskan, pihaknya dengan elemen masyarakat (apapun itu keyakinannya) selalu hidup rukun.
Dia menyebut, masyarakat Susuru adalah sodara sebagai makhluk yang maha kuasa.
“Kita di sini semua keluarga besar. Meskipun ada yang berbeda keyakinan, namun tetap menjaga persodaraan,” jelasnya.
Tokoh Agama Islam Dusun Susuru, H Kurdi menambahkan, kerukunan antarumat beragama memang sudah terjalin puluhan tahun.
Oleh karena itu, masyarakat Dusun Susuru berbaur walaupun mereka berbeda keyakinan.
(Husen Maharaja/Bambang Fouristian)