TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Ribuan relawan Network For Ganjar President bersama masyarakat Kota Tasikmalaya tumplek mengikuti acara bertajuk Tasik Budaya Merah Putih (TBMP) di halaman GOR Sukapura Tasikmalaya Nunggu (06/08/23).
Acara yang diinisiasi Komunitas Tasik Peduli Budaya ini, mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat Tasikmalaya karena mampu memberikan hiburan akhir pekan sambil makan bakso gratis.
Endah (38), warga Kawalu Kota Tasikmalaya mengaku senang dan terhibur mengikuti acara Tasik Budya Merah Putih.
BACA JUGA: Warga Karangnunggal Tasikmalaya Keracunan, 83 Orang Dirawat di Puskesmas
“Syukur hari ini ada acara budaya, banyak hiburan, bisa makan bakso gratis dan dapat kaos gambar Ganjar Pranowo,” kata Endah di GOR Sukapura Minggu (06/08/23).
Ia juga mengaku, ikut acara TBMP ini, bisa mengenal Ganjar Pranowo calon presiden Indonesia.
“Tadi relawan memperkenalkan bapak Ganjar Pranowo, dia calon presiden Indonesia tahun 2024 nanti,” ujar Endah.
Sementara Ketua Panitia sekaligus Ketua Komunitas Tasik Peduli Budaya Kepler Sianturi menjelaskan, acara TBMP ini sebagai ajang silaturahmi para relawan Ganjar Pranowo dengan seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya yang ngefans dengan sosok Ganjar Pranowo.
“Acara ini sebenarnya, untuk mempererat tali silaturahmi, memperkuat kebhinekaan sekaligus memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan anak bangsa,” kata Kepler Sianturi.
Ia menjelaskan, relawan Network For Ganjar President di Kota Tasikmalaya berupaya mengenalkan sosok Ganjar Pranowo ke masyarakat agar lebih dikenal dan disenangi oleh semua kalangan.
“Hari ini kita gelar TBMP untuk mengendalikan sosok Ganjar Pranowo di mata warga sekaligus untuk menghibur masyarakat dalam menikmati libur akhir pekan,” kata Kepler.
BACA JUGA: Pria Paruh Baya di Tasikmalaya Setubuhi Anak Tetangga
“Acara ini dikemas dengan menarik, ada pentas seni, konser musik, senam sehat, pameran UMKM dan kuliner, termasuk helaran budaya dengan menampilkan penari angklung serat, komunitas pangsi, musik marawis, badut dan barongsai, agar warga bisa terhibur,” pungkasnya.
(Seda/Anthika Asmara)
){kind=link}