BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ratusan massa yang mengatasnamakan warga pecinta pendidikan menggelar Ruwatan Massal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jabar 2023, di halaman Gedung Sate Jawa Barat, Senin (24/7/2023).
Aksi ini bentuk dari tuntutan masyarakat yang menilai pelaksanaan PPDB Jabar 2023 tidak berjalan dengan baik karena banyak nya dugaan kecurangan yang dilakukan selama pelaksanaan.
Dalam aksi yang dibalut dengan aksi budaya diakhiri dengan menyembelih ayam hitam yang kemudian darahnya disemburkan ke spanduk bertuliskan Zonasi.
BACA JUGA: Gelar Ruwatan Massal, LBP2 Jabar Bakal Bongkar Kecurangan di PPDB 2023
Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jawa Barat, Asep B Kurnia mengaakan, aksi ruwatan massal ini dilakukan saking cintanya masyarakat terhadap dunia pendidikan di Jabar.
”Oleh karena itu, kami menuntut kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil jangan hanya memperlihatkan polesan-polesan bahwa persoalan PPDB Jabar 2023 ini telah ditangani,” kata Asep atau yang sering disapa Aa Maung.
Menurut Aa Maung, dari hasil penelusurannya ke berbagai sekolah dari seluruh pelaksana penerimaan siswa yang terindikasi melakukan kecurangan tidak ada yang dikeluarkan. Padahal Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengumumkan telah membatalkan kepesertaan 4.791 siswa dalam PPDB Jabar 2023.
Menurut Ridwan Kamil, ribuan siswa itu terbukti telah melakukan kecurangan dan manipulasi data saat mendaftar di PPDB Jabar 2023.
”Makanya kami minta kepada Ridwan Kamil untuk membuka sekolah mana saja di daerah mana saja yang terbukti menerima siswa yang berbuat curang saat mendaftar apa sudah diterima lalu diskualipikasi,” kata dia.
Aa Maung menambahkan, pihaknya meminta kepada Ridwan Kamil untuk dengan tegas menghukum oknum kepala sekolah dan pegawainya yang terlibat dalam kecurangan di penerimaan siwsa ini.
Termasuk, hukum juga para oknum pegawai di Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil hingga kelurahan dan kecamatan.
BACA JUGA: 4.791 Siswa Gagal di PPDB Jabar 2023, Bogor Terbanyak Kecurangan!
”Buktikan bahwa Ridwan Kamil memang ingin membersihkan praktik-praktik curang dalam PPDB. Kalau tidak dibuktikan dengan hukuman tegas, berarti selama ini dia hanya sekedar pencitraan saja, sekedar ngabubungah orang tua yang anaknya tidak masuk dalam PPDB,” ucapnya.