BANDUNG,FOKUSJabar.id: Tingkatkan kapasitas relawan agar siap siaga dalam penanganan bencana, Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) menggelar pelatihan.
Kegiatan bertajuk ‘Pelatihan Bantuan Hidup Dasar dan First Aid bagi Relawan Se Bandung Raya’ itu digelar di ruang Skill Lab FK Unjani Cimahi, Sabtu (22/7/2023).
Dari target 30 peserta, hadir 20 orang dari relawan Siaga Bencana Persatuan Islam. Adapun sisanya tidak hadir karena tugas yang harus diselesaikan.
Dalam pelatihan tersebut, selain diberikan pengetahuan, peserta juga diajak praktik penanganan bantuan hidup dasar dan first Aid.
BACA JUGA: JQR dan Basarnas Siap Latih Relawan Kebencanaan di 27 Kab/Kota Jabar
Kepala Departemen Manajemen Bencana FK Unjani sekaligus Widyaiswara BNPB Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat dr Bagus Tjahyono mengatakan, bencana adalah tanggung jawab bersama dalam penanganannya.
Sehingga tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi lebih kepada Pengahelix. Artinya relawan memiliki peranan penting juga dalam penanganan bencana.
“Hasil survei situasi penyelematan gempa kobe 1995 di Jepang, dari 97, 5 persen korban selamat, 34,9 persennya karena mampu menyelamatkan diri dan 32,9 persen diselamatkan oleh keluarga. Kemudian 29,7 persen diselamatkan tetangga, dan 2,5 persen oleh pemerintah dan lain-lain. Di sini kita bisa melihat pentingnya peran relawan dalam pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat,” kata Bagus.
Selanjutnya peserta mendapatkan materi melihat tanda-tanda kematian yang penting dalam prioritas penanganan penyitaan dari dr Andri Andrian dan tentang kewajiban menolong korban secara hukum dan etika oleh dr Sony Ramdhani serta tentang bantuan hidup dasar dan first Aid oleh dr Odih Fahruzi.
(LIN)