BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ketua IA ITB Gembong Primadjaja menyebut koperasi bisa menjadi alat perjuangan untuk mensejahterakan masyarakat secara luas. Terlebih lembaga yang sudah berusia 100 tahun lebih itu dibuat untuk mendorong masyarakat mandiri secara ekonomi.
“Praktiknya saat ini harus disesuaikan dengan. Dilakukan modernisasi. Kita akan membentuk sesuatu, sehingga koperasi bisa kembali kepada niat awal, yakni kesejahteraan,” kata Gembong seusai diskusi koperasi di Roemah Bersama Alumni, Jalan Imam Bonjol, Kota Bandung, Jumat (21/7/2023).
Pihaknya akan memetakan kembali, termasuk digitalisasi database. Melalui database itu akan terlihat bagaimana satu koperasi dengan koperasi lainnya terintegrasi.
BACA JUGA: Koperasi Peternak Ayam Petelur Ciamis Jadi Pendukung Pengendalian Inflasi Jabar
“Dengan begitu, nanti akan terpetakan market dari koperasi yang ada,” kata dia.
Saat ini, koperasi masih bergerak di simpan pinjam. Ke depan Dia berharap koperasi menjadi rumah bersama bagi UKM, sehingga bisa naik kelas, nyama dan mudah bergabung dengan koperasi.
Terlebih koperasi mempunyai produk luar biasa, khususnya di Jabar yang banyak diisi orang kreatif yang saat ini masuk dalam koperasi. Maka perlu integrasi agar terlihat peluang membesarkan UKM dalam lingkup koperasi.
Awal kemunculan, koperasi menjadi alat perlawanan di mana saat itu sendi-sendi ekonomi dikuasai penjajah, sehingga dengan koperasi, rakyat bisa mandiri secara ekonomi.
“Saat ini harus dikembangkan dan lebih modern, melawan neo-kolonialisme di mana mereka menguasai perekonomian, sehingga masyarakat tidak mampu menggeliat. Artinya harus ada sistem yang diubah, edukasi, dan melek teknologi,” kata dia.
(LIN)