SEMARANG,FOKUSJabar.id: Solve Education! Foundation menyediakan teknologi pendukung pembelajaran bahasa Inggris berupa aplikasi berbasis gim yaitu Dawn of Civilization dan platform pemantauan belajar murid Learnalytics untuk membantu guru memantau kegiatan belajar di dalam dan di luar kelas. Sebanyak 4,883 murid SMP di Semarang belajar dan berpartisipasi aktif dalam program tersebut.
Wali Kota Semarang Ir. Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, program yang menitikberatkan terhadap kompetensi harus dipertahankan. Bahkan harus mulai bergeser dari kompetisi kecil ke kompetisi yang menitikberatkan pada kompetensi dan pembinaan karakter.
“Ini harus dipertahankan karena mempersiapkan anak-anak kita untuk siap menghadapi era globalisasi dan tentunya menjadi berdaya,” kata Hevearita.
Direktur Operasional Solve Education! Foundation Talitha Amalia mengatakan, program yang digalakan tersebut hasil kolaborasi antara Yayasan Teknologi untuk Indonesia (Solve Education! Foundation) dan Pemerintah Kota Semarang. Program ini diluncurkan untuk meningkatkan akses dan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di kalangan siswa SMP di Kota Semarang.
“Ini untuk mengembangkan kemampuan literasi bahasa inggris generasi muda melalui pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dengan aplikasi digital berbasis gim bernama Dawn of Civilization,” kata Talitha, Selasa (11/7/2023). Melalui program ini, murid SMP di Kota Semarang dapat mengembangkan kemampuan Bahasa Inggris mereka melalui gim interaktif yang dapat diakses kapanpun, dimanapun, baik di kelas maupun di rumah.
Program ini pun menghadirkan lokakarya bahasa Inggris yang mengandung penutur bahasa inggris internasional dari berbagai negara. Murid yang berhasil meningkatkan level belajarnya diundang untuk mengikuti lokakarya bahasa Inggris untuk latihan berbicara dengan penutur bahasa Inggris internasional melalui zoom. Dengan begitu murid akan bisa meningkatkan kepercayaan diri menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
Sebanyak 11 penutur bahasa Inggris dari 6 negara seperti Singapura, Jepang, Ceko, India dan lainnya hadir sebagai mentor belajar. Puncak program ini adalah pemilihan Duta Literasi Bahasa Inggris tingkat SMP di Kota Semarang dengan total nilai penghargaan mencapai Rp10 juta dari Solve Education! Foundation, Lenovo Foundation, dan Work Together Foundation.
BACA JUGA:
Tegas! Ketua MUI Tolak Pertemuan Aktivis LGBT Se-ASEAN di Jakarta
Para Duta Literasi Bahasa Inggris yang terpilih ini akan menjadi representasi murid SMP di Kota Semarang dalam menyosialisasikan pentingnya literasi bahasa Inggris kepada murid lainnya, serta berkontribusi dalam mempromosikan program belajar berkelanjutan untuk lebih banyak peserta didik di Kota Semarang.
Dia berharap program duta literasi ini bisa memberikan pendidikan bahasa Inggris berkualitas kepada murid di Kota Semarang, membuka potensi penuh mereka, dan membantu mereka berperan dalam memajukan Kota Semarang secara global.
Program yang diikuti 128 guru bahasa Inggris dari lebih 100 SMP di Kota Semarang ini dibuka oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang secara online di awal tahun dan ditutup 16 Juni 2023. Para guru yang mengikuti program ini telah mengadopsi game edukasi dari Solve Education! untuk pembelajaran bahasa Inggris mereka di sekolah sejak tahun lalu.
Pemenang Duta Literasi Bahasa Inggris tingkat SMP di Kota Semarang Kategori Putra adalah Marcelino Alfin, murid kelas 9 dari SMPN 5 Semarang.
“Dulu, saya sama sekali tidak paham tentang bahasa Inggris. Bagi saya, bahasa Inggris selalu terasa sulit. Guru bahasa Inggris memperkenalkan saya dengan Dawn of Civilization yang menjadi sahabat saya dalam belajar bahasa Inggris. Saya sering memainkannya setelah pulang sekolah, sambil menunggu waktu les. Salah satu mini game yang paling saya sukai adalah Copy Parrot, karena melalui permainan itu, saya dapat melatih kemampuan berbicara Bahasa Inggris saya agar lebih baik lagi,” kata Marcelino.
Sementara pemenang Duta Literasi Bahasa Inggris Tingkat SMP di Kota Semarang Kategori Putri Nabila Arindya, murid kelas 7 dari SMPN 27 Semarang mengaku bangga atas pencapaiannya menjadi duta literasi bahasa Inggris.
“Berkat program ini saya jadi banyak belajar grammar dan speaking melalui game dari Solve Education!. Kedepannya saya akan terus belajar lebih giat lagi agar saya bisa membanggakan orang tua dan sekolah. Terima kasih kepada Solve Education!,” kata Nabila.
Sekdis Pendidikan Kota Semarang Muhammad Ahsan mengatakan bahwa untuk menguasai suatu bahasa dibutuhkan penerapan atau praktik langsung, sehingga yang didapat di kelas bisa langsung diaplikasikan. Oleh karena itu, program dari Solve Education! Foundation ini memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
“Peserta didik di Semarang bisa mendapat kesempatan berharga untuk mempraktikan kemampuan bahasa Inggris mereka,” kata Ahsan.
(LIN)