spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Disdik Jabar Pastikan PPDB 2023 Objektif Transparan dan Akuntabel

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar pastikan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023 bakal berjalan secara Objektif, Transparan dan akuntabel. 

    Sekretaris Dinas Pendidikan Jabar Yesa Sarwedi mengatakan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA, SMK dan SLB tahap pertama di Jawa Barat sudah ditutup tanggal 10 Juni 2023 kemarin. Ada 317 ribu siswa-siswi yang sudah mendaftar di jalur afirmasi ini.

    Menurutnya, persiapan hingga pendaftaran sesuai zonanya yah harus transparan. 

    BACA JUGA: PPDB SMK dan SMA Dibuka, Kadisdik Jabar Pasti Tidak Terlalu Banyak Perubahan

    “Kalau bukan ekonomi tidak mampu, gak usah ngaku peserta tidak mampu. Prestasi, gak usah seolah-olah dibikin berprestasi,” kata Yesa diacara Diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) yang digelar PWI Pokja Gedung Sate bertajuk “PPDB Jabar Objektif dan Transparan, Peserta Didik Bahagia Lanjutkan Pendidikan”, Kamis (15/6/2023).

    Menurutnya keterbukaan informasi PPDB Jabar 2023 sudah dilakukan sejak awal. Mulai dari sosialisasi, mekanisme yang nanti akan diterapkan, hingga koordinasi dengan pemangku kepentingan.

    “Transparan juga saat proses, seleksi dan pengumuman. Masyarakat atau siswa sudah bisa lihat jalurnya, KETM, perpindahan, prestasi, akan kita sampaikan. Termasuk dasar daripada seleksi,” kata dia.

    Yesa menjelaskan, siswa maupun orangtua mempertanggungjawabkan data administrasi yang diserahkan saat pendaftaran. Orangtua bahkan membuat pernyataan integritas bahwa apa yang ditulis benar adanya, termasuk panitia.

    BACA JUGA: Disdik Jabar Serahkan Ragam Apresiasi di SMK Award 2022

    Setelah tahap pertama yang meliputi jalur Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM), kondisi tertentu, perpindahan tugas orang tua atau anak guru, prestasi, dan jalur rapot usai, selanjutnya akan dibuka tahap kedua atau zonasi yang dimulai pada 26 Juni-30 Juni 2023

    “Zonasi ini prinsipnya menghindari sekolah favorit. Diharapkan makin ke sini kalau betul prinsip zonasi diterapkan, otomatis input siswa beragam,” kata dia. 

    Berita Terbaru

    spot_img