BANJAR,FOKUSJabar.id: Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Hendra Ahyadi akui adanya beberapa titik pekerjaan yang sudah rusak meski baru selesai dikerjakan oleh kontraktor.
Dengan demikian pihaknya langsung melakukan investigasi ke lapangan untuk mencari tahu apa penyebab terjadinya kerusakan.
“Kami sudah perintahkan untuk investigasi dengan adanya laporan kerusakan,” ungkap kepala BBWS Citanduy Hendra Ahyadi saat ditemui di kantornya Jumat (9/6/2023).
BACA JUGA: BBWS Citanduy Beberkan Penyebab Irigasi Jebol di Lakbok Ciamis
Saat ditanya hasil investigasi, Hendra mengatakan nanti sekitar seminggu lagi. Dari investigasi sementara yang menjadi penyebab kerusakan yakni kontur tanah yang labil dan adanya rembesan air. “Seminggu lagi nanti hasil investigasinya,” katanya
Saat ditanya apakah ada item – item pekerjaan yang tidak dipasang oleh kontraktor sehingga pekerjaan baru beres sudah rusak kembali? Hendra menuturkan itu kemungkinan tidak ada. Selain itu pekerjaan yang rusak juga masih tanggung jawab pihak kontraktor.
“Kalo item pekerjaan saya yakin dipasang. Justru yang saya takutkan itu masa perawatan sudah habis pekerjaan rusak,” ujarnya.
BACA JUGA: Irigasi Jebol, 200 Hektar Sawah di Lakbok Ciamis Kekeringan
Diberitakan sebelumnya, salah satu pekerjaan BBWS Citanduy yang rusak meski baru selesai dikerjakan yakni Rehabilitasi jaringan irigasi D.I Lakbok Utara Lanjutan IPDMIP di Desa Kelapa Sawit Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Pekerjaan itu dikerjakan oleh PT Dahlia Mutiara Utama (DMU) dengan menghabiskan anggaran sebesar 23 Milyar lebih yang bersumber dari APBN tahun 2022.
(Agus/Anthika Asmara)