CIAMIS,FOKUSJabar.id: Dampak dari jebolnya saluran irigasi di Desa Kelapa Sawit Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar), sekitar 200 hektar sawah terancam kekeringan.
Demikian disampaikan petani setempat, Caplang. Dia berharap, pihak terkait segera memperbaikinya.
BACA JUGA:
Jelang Pemilu 2024 Kader Milenial Bergerak Menangkan Demokrat Ciamis
“Kami berharap perbaikan irigasi secepatnya. Dengan begitu, aliran air di pesawahan cepat teratasi,” kata Caplang.
Menurut dia, saat ini ratusan hektar pesawahan di Desa Kelapa Sawit terpaksa menggunakan pompanisai demi mendapatkan air.
“Sambil menunggu perbaikan saluran irigasi, untuk sementara kita pakai pompanisasi,” katanya.
BACA JUGA:
Pipa Air Perumda Tirta Galuh Bocor, Ini Wilayah Terdampak
Dia menyebut, pompa air yang digunakan sebanyak 4 unit. Semuanya milik Pemerintah Desa (Pemdes) Kelapa Sawit.
“Biaya untuk mesin pompa air dari pagi sampai malam 15 liter Solar per satu mesin. Sedangkan biaya operasionalnya Rp100 ribu per hari,” pungkasnya.
Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, pengawas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Pawit Hermanto menjelaskan, penyabab irigasi jebol akibat gambut.
Selain itu, pihak ketiga yang mengerjakan irigasi tidak memperhitungkan terhadap stabilitas tanah.
Pihaknya juga mengaku, sebelum pekerjaan tidak dilakukan ground check terlebih dahulu.
“Memang di lokasi itu tidak dilakukan ground check. Menurut warga, di areal sekitar 200 meter sering terjadi longsor. Kita baru tahu pas kejadian longsor,” ucapnya.
(Sajidin/Bambang Fouristian)