CIAMIS,FOKUSJabar.id: Masyarakat Desa Kelapa Sawit Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis, Jawa Barat geram lantaran dituduh oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy menjadi pemicu irigasi jebol di wilayah tersebut.
Masyarakat menilai, jebolnya saluran irigasi menduga material yang digunakan tidak sesuai spesifikasi.
Dari peristiwa tersebut puluhan para petani berkumpul di lokasi meminta pertanggungjawaban kepada kontraktor dan pihak BBWS Citanduy.
BACA JUGA: STIKes Muhammadiyah Perannya Sangat Membantu Pemkab Ciamis
Tokoh masyarakat Desa Kalapa Sawit Ayat menyebut, pekerjaan irigasi tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi sehingga tidak kuat menahan aliran air.
“Masa lantai 3 centimeter. Saya punya dokumentasi 3 hari sebelum dialiri air, terus lantai sudah belah,” kata dia saat Sabtu (3/6/2023).
Diketahui pembangunan irigasi selesai pada akhir bulan Mei 2023, kemudian irigasi tersebut dialiri air selama lima hari tepatnya pada Jumat 2 Mei 2023 sudah jebol.
Menurut Ayat, masyarakat geram ketika dari pihak BBWS menyalahkan telah mengaliri air padahal masyarakat sangat membutuhkan karena sudah memasuki bercocok tanam.
“Soalnya masyarakat sangat membutuhkan air. Aliran air ini kan mengairi bukan hanya untuk satu desa tapi di pakai buat mengairi enam desa,” ujarnya.
BACA JUGA: Pencuri BH di Ciamis Diamankan Warga
Bahkan masyarakat mengatakan, di dalam kondisi seperti ini seharusnya pihak BBWS tidak perlu menyalahkan masyarakat.
Ayat menegaskan, jebolnya saluran irigasi bukan karena masyarakat tetapi bangunan tersebut tidak sesuai spek.
“Yang jelas konstruksinya itu tidak sesuai pengajuan di RAB, pemasangan material batunya juga tidak sesuai dan untuk lantainya cuma 3 centimeter,” kata dia.
(Sajidin/Anthika Asmara)