BANDUNG,FOKUSJabar.id: Hajar Aswad atau Batu Hitam menjadi salah satu simbol yang sangat penting bagi umat Muslim dalam menjalani ibadah haji.
Hajar Aswad terletak di salah satu sudut Ka’bah di Masjidil Haram, Makkah, dan memiliki peran yang sangat signifikan dalam pelaksanaan ibadah haji.
Sejarah dan Keberadaan
Hajar Aswad adalah sebuah batu yang berwarna hitam dan berbentuk oval. Menurut tradisi Islam, batu ini dipercaya datang dari surga dan diberikan kepada Nabi Ibrahim (Abraham) dan putranya, Nabi Ismail (Ishmael), untuk membangun Ka’bah. Batu hitam menjadi salah satu penanda sudut Ka’bah yang menjadi tujuan tawaf dalam ibadah haji dan umrah.
Makna dan Simbolisme Hajar Aswad
Hajar Aswad memiliki makna yang mendalam bagi umat Muslim. Meskipun batu ini tidak memiliki kekuatan atau keistimewaan khusus, umat Muslim menyentuh atau menciumnya selama tawaf sebagai tanda cinta dan penghormatan kepada Allah serta mengikuti jejak Nabi Muhammad saw. dan para nabi sebelumnya. Batu Hitam juga mengingatkan umat Muslim akan ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah, sekaligus mengingatkan akan perjuangan dan ketabahan Hajar (ibu Ismail) dalam mencari air di padang pasir.
BACA JUGA: 5 Larangan saat Ihram, Jemaah Haji Wajib Tau
Disebut dalam Al-Quran
Dalam Al-Quran, terdapat beberapa ayat yang berkaitan dengan Hajar Aswad. Salah-satunya adalah dalam Surah Al-Baqarah, ayat 125, yang berbunyi:
وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah beserta Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah daripada kami (amal perbuatan) ini; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 127)
Dalam ayat ini, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail membangun Ka’bah sebagai tempat ibadah kepada Allah. Meskipun tidak secara langsung menyebutkan Hajar Aswad, tradisi Islam menghubungkan Batu Hitam dengan peristiwa ini.
Sunnah
Menghormati Hajar Aswad adalah bagian penting dari ibadah haji. Umat Muslim percaya bahwa sentuhan atau ciuman pada Batu Hitam dapat membawa berkah dan pengampunan dari Allah. Namun, penting untuk diingat bahwa perbuatan ini bukanlah tujuan utama ibadah haji, melainkan sekadar perbuatan sunnah yang dapat menguatkan ikatan spiritual dengan Allah.
Dalam menjalankan ibadah haji, umat Muslim meyakini bahwa melihat dan menyentuh Hajar Aswad merupakan momen yang istimewa, di mana mereka merasa dekat dengan Allah dan mengenang kesucian tempat ini. Hal ini juga menjadi pengingat bagi umat Muslim akan perjalanan spiritual dan kepatuhan Nabi Ibrahim serta ketabahan Hajar.
Sebagai salah satu penanda sudut Ka’bah, Batu Hitam mengingatkan umat Muslim akan ketaatan Nabi Ibrahim dan mengajarkan ketabahan dalam menghadapi cobaan. Meskipun ada banyak cerita dan tradisi terkait dengan batu Hitam, penting untuk diingat bahwa ibadah haji sejatinya adalah tentang pengabdian kepada Allah dan memperkuat ikatan spiritual dengan-Nya.
(Agung)