spot_img
Tuesday 30 April 2024
spot_img
More

    Harga Telur di Depok Meroket Hingga Rp 32.000 Per Kilogram

    DEPOK,FOKUSJabar.id: Harga telur di pasar Kota Depok melonjak hingga Rp 32.000 per kilogram, sementara di tingkat pengecer dijual seharga Rp 34.000 per kilogram. Kenaikan harga telur ini telah terjadi selama hampir tiga minggu.

    Hal ini terlihat di Pasar Agung, Sukmajaya, Depok. Pedagang di pasar tersebut menjual telur dengan harga Rp 32.000 per kilogram.

    Salah satu pedagang menyatakan bahwa ia telah menjual telur dengan harga Rp 32.000 per kilogram sejak dua minggu yang lalu.

    “Ini sudah hampir dua minggu harga telur Rp 32.000,” kata Sri Haryati, seorang penjual telur di Pasar Agung, Rabu (24/5/23).

    Sri mengungkapkan bahwa sebelumnya telur berada dalam kisaran normal sekitar Rp 27.000 per kilogram. Namun, selama hampir tiga minggu ini harga terus melonjak.

    “Sebelumnya harga berkisar antara Rp 27.000 hingga Rp 28.000 per kilogram. Kenaikan ini sudah berlangsung hampir tiga minggu,” jelasnya, melansir Beritasatu.

    Kenaikan harga ini menyebabkan pembeli rumah tangga mengurangi jumlah pembelian. Namun, menurut Sri, pembeli untuk dijual kembali tetap membeli dalam jumlah yang sama.

    “Pembeli untuk konsumsi memang mengurangi jumlah pembelian. Tetapi pembeli untuk dijual kembali tetap membeli dalam jumlah yang sama, sesuai kebutuhan. Bahkan kadang-kadang mereka membeli lebih banyak karena sesuai dengan kebutuhan katering,” ujarnya.

    Menurut Sri, kenaikan harga ini disebabkan oleh banyaknya pesta yang mengakibatkan permintaan telur meningkat dan harga melambung.

    “Penyebabnya adalah setelah Lebaran banyak pesta, sehingga permintaan meningkat,” kata Sri.

    Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Agung, Biher Purba, mengatakan bahwa kenaikan harga telah terjadi sejak dua minggu yang lalu. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga pakan ternak yang berdampak pada harga jual telur.

    “Kenaikan harga terjadi dua minggu yang lalu. Informasi yang kami terima adalah bahwa harga pakan ternak naik, sehingga berdampak pada harga jual telur,” katanya saat ditemui di pasar.

    Kenaikan harga ini berdampak pada omzet penjual karena banyak pembeli yang mengurangi pembelian.

    “Mereka mengatur pembelian. Yang tadinya membeli satu kilogram, sekarang hanya membeli setengah kilogram karena harus mengatur pembelian,” ujarnya.

    Biher mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaporkan kenaikan harga ini ke Dinas Perdagangan dan Satuan Tugas Pangan. Dalam waktu dekat, laporan tersebut akan ditindaklanjuti oleh Kementerian Perdagangan.

    “Kami telah melaporkan kenaikan harga sembako ke Dinas Perdagangan Kota Depok, dan akan dilanjutkan ke Kementerian Perdagangan dan juga ke provinsi,” ungkapnya.

    “Kami juga telah mengirimkannya ke satuan tugas pangan. Ada juga kelompok ekonomi, nanti mungkin dari sana akan ditindaklanjuti mengenai fluktuasi harga sembako,” tambah Biher.

    Saat ini, selain telur, Biher juga memantau kenaikan sembako lainnya. Jika ditemukan kenaikan harga, pihaknya akan melaporkannya kembali ke Dinas terkait.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img