spot_img
Sabtu 18 Mei 2024
spot_img
More

    Teroris Asal Uzbekistan Bunuh Petugas Imigrasi di Jakarta

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Tiga dari empat terduga teroris asal Uzbekistan menusuk petugas Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara hingga tewas ketika hendak kabur dari tahanan.

    Diketahui, ketiganya hendak kabur karena takut dihukum berat di negara asal mereka atas perbuatannya.

    Mereka diketahui tengah dalam proses deportasi kembali ke Uzbekistan. Untuk sementara, mereka ditempatkan di detensi Imigrasi.

    Juru Bicara Densus 88 Antiteror, Polri Kombes Aswin Siregar mengetakan, dua terduga teroris Uzbekistan yang kabur berinisial OM serta RO berhasil ditangkap.

    OM ditangkap di kebun dekat Kompleks Bukit Gading Indah, sedangkan RO ditangkap di gorong-gorong Kali Sunter.

    BACA JUGA: Anas Urbaningrum Bebas, AHY: Tak Ada Urusan Dengan Saya

    “Satu orang ditemukan meninggal dunia di Kali Sunter, meninggal karena terjun ke kali kemudian tenggelam dan meninggal dunia. Mayatnya sudah dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk diotopsi,” ujar Aswin saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/4/2023).

    Aswin menjelaskan, pihaknya kemudian langsung menginterogasi para terduga teroris asal Uzbekistan yang berhasil ditangkap lagi. Dari mereka terungkap bahwa rencana kabur muncul ketika dikunjungi oleh pihak konsulat dari Uzbekistan.

    “Mereka tidak ingin dideportasi kembali ke negara asalnya karena akan menghadapi ancaman hukuman yang berat di negaranya,” tutur Aswin.

    Aswin menyebut, sebilah pisau yang digunakan untuk menyerang petugas telah disita. Visum juga telah dilakukan kepada para korban.

    Saat ini para terduga teroris itu ditahan di Rutan Polda Metro Jaya untuk proses penyidikan.

    “Dari peristiwa ini menimbulkan korban jiwa dari petugas imigrasi atas nama Bapak Adi Widodo meninggal dunia,” ungkap Aswin, melansir Beritasatu.

    Sementara, korban staf Imigrasi Dicky Visto Damas, kini tengah dirawat akibat luka berat yang diderita. Lalu staf Imigrasi bernama Supriatna menderita luka ringan.

    “Kemudian dari anggota Densus 88 ada Bripda Dendry yang sekarang masih dirawat dan luka berat, Bripda Bahrain dari Densus 88 menderita luka berat,” ujar Aswin.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img