JAKARTA,FOKUSJabar.id: Pendiri Susi Air, Susi Pudjiastuti, berharap pilot Philips Mark bisa dibebaskan tanpa syarat oleh kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya hanya ingin membebaskan Philips dengan syarat Papua merdeka.
“Kita tetap berharap dan berdoa pilot kita, bahwa Kapten Philips bisa dibebaskan tanpa syarat kali bisa,” kata Eks Menteri Kelautan dan Perikanan itu di Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023).
Susi menyampaikan permohonan maaf Sebab, aktivitas masyarakat dan penyaluran logistik menjadi terganggu akibat penerbangan ditutup.
BACA JUGA: LBH Ansor Minta Polisi Terapkan Pasal Percobaan Pembunuhan pada Mario Dandy
“Selebihnya, saya sebagai founder dan pemilik Susi Air ingin meminta maaf kepada masyarakat Papua, pemerintah daerah, dan seluruh pengguna Susi Air di Papua yang sekarang ini menjadi terganggu,” kata Susi Pudjiastuti, melansir IDN.
Sebelumnya, Philips yang merupakan warga negara Selandia Baru bersama lima penumpang Susi Air hilang kontak sesaat setelah mereka mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023).
Pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu diduga dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya sesaat setelah mendarat.
Lima penumpang merupakan orang asli Papua (OAP). Kelimanya telah dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing. Sementara, Philips masih disandera KKB.
Susi menjelaskan, maskapainya telah berkiprah di Papua sejak 2006 hingga saat ini dengan mengoperasikan 22 pesawat terbang. Tak main-main, Susi Air mengudara 60 sampai 100 kali per harinya.
Akhirnya, Susi Air mulai 2012 mendapat kontrak perintis dari pemerintah. Rute perintis itu adalah rute yang ditentukan oleh pemerintah dan 65 persen disubsidi.
Selama itu pun, Susi mengaku tak pernah mengalami gangguan dari KKB. Termasuk wilayah Paro yang selama ini dilayani Susi Air.
“Dengan 100 flight tadi, kalau dihitung 70-120 flight, kehadiran Susi sangat signifikan di Papua dan saat ini dengan kejadian ini tentu mengagetkan kami, menyedihkan. Kami juga tidak habis pikir,” kata Susi.
(Agung)