spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    Penyakit Difteri Mewabah, Pemkab Garut Segera Imunisasi Massal

    GARUT,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Difteri, Kamis (23/2/2023).

    Rakor yang igelar di Ruang Rapat Kantor Dinkes Garut, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul  dipimpin langsung Sekda Garut, Nurdin Yana.

    BACA JUGA: Begini Penjelasan BMKG Terkait Suhu di Kota Bandung Lebih Dingin

    Nurdin Yana menginstruksikan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk sama-sama bergerak mengatasi penyakit Difteri sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    “Saya sudah instruksikan beberapa hal kepada Kepala SKPD (BPBD, DPMD. Disdik, Dinsos dan Diskominfo) sesuai dengan fungsinya masing-masing,” kata Yana.

    Sekda berharap, dengan adanya kerja sama dari berbagai pihak, pelaksanaan vaksinasi Senin (27/2/2023), beberapa warga yang terpapar penyakit Difteri bisa sembuh kembali.

    Sekdis Kesehatan Garut, Leli Yuliani mengatakan, pihaknya akan melakukan Outbreak Response Immunization (ORI). Yakni, kegiatan imunisasi massal bagi masyarakat.

    penyakit difteri fokusjabar.id
    Sekdis Kesehatan Garut, Leli Yuliani (foto dok)

    Menurut Dia, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya untuk menangani penyakit Difteri. Mulai dari deteksi dini, sosialisasi ke semua Fasilitas Kesehatan hingga screening terhadap  masyarakat yang kontak erat dengan orang yang positif Difteri.

    “Kita rujuk bagi yang positif bergejala dan memberikan profilaksis bagi yang kontak erat serta isolasi mandiri di rumah,” kata Leli.

    BACA JUGA: Ketua RT/RW di Kota Bandung Dapat JKK dan JKM

    “Kita juga akan melakukan imunisasi bagi usia 15 tahun ke bawah,” Leli menambahkan.

    Hingga saat ini, yang terkonfirmasi positif ada 7 orang. Lima orang di antaranya sudah dirawat di rumah sakit.

    Dia menjelaskan, beberapa gejala penyakit Difteri. Yakni, demam, nyeri tenggorokan dan sulit menelan.

    “Jika sudah arah, bisa menyebabkan infeksi pada otot jantung (miokarditis). Pasalnya, Difteri mengeluarkan bakteri,” ungkapnya.

    Untuk itu, Dia mengimbau kepada masyarakat untuk melengkapi status imunisasi anak-anak.

    Selain itu, perkuat imunitas tubuh dengan makanan bergizi, olahraga dan istirahat yang cukup.

    (Tisna Wibawa/Bambang Fouristian)

    Berita Terbaru

    spot_img