BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ketua Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa (PW HIMA) Persatuan Islam (Persis) Jawa Barat Amirul Muttaqien menyebut kaderisasi sebagai napas organisasi yang tidak boleh berhenti.
Demikian disampaikan Amien dalam training kaderisasi tingkat II Masa Kualifikasi Kaderisasi Hima Persis (MAKKAH) di Rumah Kebangsaan Cipayung Plus Jabar beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Tim Posko Respon Persis Jadi Bagian dari Recovery Cianjur
Menurut Amien, kaderisasi penting dan tidak boleh berhenti, terlebih menghadapi bonus demografi tahun 2045 yang memerlukan organisasi dengan social impact terhadap masyarakat di luar soft skill. Salah satu cara mencapai hal itu, yakni melalui kaderisasi.
Hal senada disampaikan Sekjen PP Hima Persis Hafidh Fahdlurrohman. Menurut dia, kaderisasi tidak hanya kegiatan formalitas, lebih dari itu kaderisasi merupakan jantung organisasi. Sepertihalnya di Hima Persis yang anggotanya ditempa melalui kaderisasi.
“Hanya orang-orang tertentu yang bisa menjadi kader Hima Persis. Maka di MAKKAH kali ini peserta yang beruntung harus benar-benar serius mengikuti kegiatan hingga akhir,” kata Hafidh.
Dia berharap MAKKAH yang diikuti 25 peserta dari berbagai wilayah Pimpinan Daerah ini melahirkan kader-kader yang siap berjuang untuk agama dan negara.
BACA JUGA: Perkembangan Teknologi Jadi Tantangan Berat Dakwah Persistri
Selain Ketua PW HIMA Persis Jabar Amirul Muttaqien, Sekjen PP HIMA Persis Hafidh Fahdlurrohman, MAKKAH tahun ini pun dihadiri Kapolda Jabar Irjen. Pol Suntana, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
(LIN)