JAKARTA,FOKUSJabar.id: Panglima baru TNI, Laksamana Yudo Margono, mengaku tak pernah memikirkan durasi jabatannya sangat singkat. Ia lebih memilih tetap fokus dan optimal dalam menjalankan tugas.
Yudo mengatakan, bila fokus ke durasi jabatan yang hanya 11 bulan, justru bisa menurunkan semangatnya sebagai pengguna kekuatan di instansi TNI.
“Saya itu dari dulu tidak pernah berpikir (durasi jabatan). Yang penting tugas berikutnya saya kerjakan dengan maksimal dan optimal. Saya tidak pernah berpikir nanti hanya setahun (menjabat), beberapa bulan dan sebagainya,” kata Yudo usai usai upacara serah terima jabatan sebagai Panglima baru TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Selasa, (20/12/2022).
BACA JUGA: Pengamat: Pendukung Anies Baswedan Bakal Giring Opini Dizalimi
“Jadi, itu tidak perlu dipikirkan. Karena kalau itu yang selalu ada di benak kita, maka akan terbentuk pemikiran ‘alah, (posisi) ini cuma setahun.’ Malah tugasnya gak selesai-selesai,” kata dia, melansir IDN.
Ia pun meminta kepada publik agar tak lagi meributkan soal durasi jabatannya sebagai Panglima baru TNI.
Ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuknya menjadi Panglima TNI, ia sudah tahu dan mempertimbangkan hal tersebut.
Yudo menyebut, Jokowi sadar betul ia bakal memasuki masa pensiun dari TNI pada 1 Desember 2023.
“Jadi, gak perlu lagi ditanyakan ‘gimana, Pak, ini masa kerjanya hanya setahun?’ Artinya, ayo, kita bersama-sama TNI bersinergi dengan masyarakat untuk menjaga negara ini,” ujar Yudo Margono.
Perkara durasi jabatan Yudo kerap jadi sorotan lantaran muncul kekhawatiran visi dan misi yang pernah dipaparkan mantan Pangkogabwilhan I itu bisa terwujud semuanya.
Dua di antara visi Yudo yang pernah disampaikan ketika melalui uji kepatutan dan kelayakan di komisi I DPR yakni TNI akan menjadi prajurit yang lebih humanis dan menjalani hidup sederhana.
Yudo diketahui merupakan Panglima TNI ketiga yang berasal dari matra Angkatan Laut (AL). Namun, ia menjadi Panglima TNI pertama di era kepemimpinan Jokowi dari matra AL.
Jokowi mengaku menunjuk Yudo menjadi Panglima TNI lantaran ikut memikirkan rotasi matra agar tak menimbulkan kecemburuan.
(Agung)