BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) merealisasikan dana bagi hasil untuk pemerintah kabupaten kota dengan total anggaran per November 2022 tercatat Rp 8 triliun.
Meski tahun 2023 dibayangi resesi global, Pemprov Jabar menargetkan bisa meningkatkan pencapaian.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, semua pembagiannya sudah sesuai dengan berbagai mekanisme perhitungan yang diatur dalam peraturan hukum yang berlaku.
BACA JUGA: Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung Kecelakaan, Sejumlah Pegawai Terluka
“Saya sampaikan dana bagi hasil dari Pemerintah Provinsi Jabar (untuk kabupaten kota) besar sekali. Penduduknya Kabupaten Bogor besar, (menjadi salah satu wilayah yang) mendapatkan porsi = yang besar,” Kata Ridwan Kamil di Stadion Pakansari.
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan (Bapenda) Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, dana bagi hasil tersebut didapatkan dari penerimaan pajak provinsi, yakni pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air permukaan dan pajak rokok.
Dedi Taufik menyebut, dana itu diberikan sesuai dengan realisasi penerimaan pendapatan kabupaten dan kota.
“Pemerintah kabupaten kota harus melakukan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Jawa Barat) dalam peningkatan penerimaan pajak sehingga penerimaan DBH (Dana Bagi Hasil) dapat di atas target pendapatan,” kata Dedi Taufik.
“Semakin banyak dan besar upaya kabupaten dan kota dalam mendukung pengelolaan pajak provinsi dan layanannya, maka akan semakin besar dana bagi hasil yang akan diberikan,” terang dia.
Berdasarkan data Bapenda Jabar, realisasi hingga November 2022, ada lima wilayah yang mendapatkan DBH paling besar. Yakni Kota Bandung Rp 839 miliar, Kabupaten Bogor Rp 834 miliar, Kota Bekasi Rp 821 miliar, Kabupaten Bekasi Rp 742 miliar dan Kabupaten Bandung Rp 510 miliar.
Dedi Taufik menargetkan DBH untuk kabupaten kota di Jawa Barat meningkat pada tahun 2023.
“Per November itu rata-rata realisasi DBH sudah di atas 90 persen dari target yang telah ditetapkan, totalnya mencapai Rp 8 triliun. Untuk anggaran dana bagi hasil tahun depan itu ditargetkan naik Rp 1 triliun lebih, atau totalnya Rp 9,2 triliun,” ucap Dedi Taufik.
“Per November itu rata-rata realisasi dana bagi hasil sudah di atas 90 persen dari target yang telah ditetapkan, totalnya mencapai Rp 8 triliun. Untuk anggaran dana bagi hasil tahun depan itu ditargetkan naik Rp 1 triliun lebih, atau totalnya Rp 9,2 triliun,” ucap Dedi Taufik.
“Gubernur menyatakan perekonomian Jabar tahun depan cerah, berdasarkan kajian Bank Indonesia, tahun depan perekonomian akan tetap baik. Kuncinya menjaga dan memantau sumber ekonomi yang sudah ada, sekaligus menggali serta memaksimalkan potensi,” pungkasnya.
(Agung)