spot_img
Kamis 18 April 2024
spot_img
More

    3 Bahaya Telur Setengah Matang Serta Alasannya

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Telur bisa dibilang adalah bahan makanan yang paling mudah diolah. Sehingga menjadi salah satu pilihan menu yg hampir ditemukan di setiap rumah bahkan restoran.

    Namun, harus anda ketahui bahaya tentang olahan telur setengah matang. Efek yang ditimbulkan bisa memengaruhi kesehatan dan membuat nutrisi tidak terserap dengan sempurna.

    Nutrisi telur

    Bukan rahasia jika telur memiliki segudang nutrisi. Mikro dan makronutrien penting telah terbukti ada pada makanan satu ini. Beberapa kandungan bermanfaat yang ada pada telur yakni:

    • protein berkualitas tinggi
    • lemak sehat
    • mineral
    • vitamin
    • antioksidan pelindung mata, dan lainnya.

    Melansir IDN, komposisi nutrisi telur mentah setidaknya meliputi:

    • protein: 6 gram
    • lemak: 5 gram
    • magnesium: 6 mg (memenuhi 1 persen kebutuhan harian)
    • kalsium: 28 mg (memenuhi 2 persen kebutuhan harian)
    • fosfor: 99 mg (memenuhi 8 persen kebutuhan harian)
    • potasium: 69 mg (memenuhi 1 persen kebutuhan harian)
    • vitamin D: 41 IU (memenuhi 5 persen kebutuhan harian).

    Satu telur mentah mengandung 147mg kolin, yang mana memenuhi dapat 27 persen kebutuhan harian. Studi dalam Nutrients menyebutkan, peran kolin sebagai nutrisi penting bagi fungsi otak dan kesehatan jantung.

    BACA JUGA: 5 Manfaat Beras Merah untuk Kesehatan Tubuh

    Telur mentah juga memiliki kandungan lutein dan zeaxanthin. Kedua nutrisi tersebut merupakan antioksidan yang berperan dalam melindungi mata.

    Selain itu, dapat pula mengurangi risiko gangguan penglihatan yang berkaitan dengan usia, melansir jurnal yang sama.

    Uniknya, nyaris semua kandungan ini ada pada kuning telur. Sementara itu, sebagian besar putih telur terdiri dari protein saja. Mengandung 9 alias semua jenis asam amnio, telur menjadi salah satu sumber protein hewani terbaik.

    Berikut 3 bahaya telur setengah matang jika dikonsumsi:

    1. Menurunkan penyerapan protein

    Telur mentah merupakan sumber protein hewani dengan asam amino lengkap, Meski demikian protein ini tidak akan memberikan efek baik apabila tidak terserap dengan baik oleh tubuh.

    Studi dalam The Journal of Nutrition mencoba membandingkan kemampuan penyerapan protein dari 5 orang yang mengonsumsi telur mentah dan matang.

    Hasilnya, 90 persen protein dalam telur matang terserap, sedangkan tubuh hanya menyerap 50 persen protein dari telur mentah.

    Seseorang mungkin menyerap kandungan tersebut lebih rendah atau tidak sama sekali. Meski demikian, perlu berbagai penelitian lanjutan mengingat studi yang dilakukan masih terbatas.

    2. Menghambat penyerapan biotin

    Biotin merupakan bentuk vitamin B larut air yang disebut sebagai B7. Dalam tubuh, vitamin ini mengambil peran untuk memproduksi glukosa dan asam lemak tubuh. Selain itu, biotin penting pada ibu hamil.

    Kuning telur menyediakan kandungan biotin yang diperlukan tubuh. Namun pada bagian putih telur terdapat protein bernama avidin.

    Nah, si avidin ini mengikat biotin di usus halus sehingga membuatnya tidak terserap tubuh.

    Untungnya, panas dapat menghancurkan avidin. Dalam hal ini, tentu bukan jadi masalah jika mengonsumsi telur dalam kondisi matang, melansir Health Information dari National Institute of Health.

    Meski demikian, potensi kekurangan biotin terjadi ketika kamu terlalu banyak mengonsumsi telur mentah setiap harinya, seperti yang tertulis dalam Expert Review of Endocrinology & Metabolism.

    3. Telur Setengah Matang Rentan Terkontaminasi bakteri

    Bahaya makan telur setengah matang yang paling dikhawatirkan adalah risiko penularan penyakit akibat bakteri.

    Studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health menyebutkan potensi ini ada pada telur mentah maupun setengah matang.

    Salah satu bakteri yang berbahaya bagi kesehatan yakni salmonella. Kontaminasi bakteri tak hanya terjadi ketika telur akan digoreng, tapi juga pada waktu berikut:

    • pembentukan telur dalam induk ayam;
    • kontaminasi bagian luar telur dan menembus membran cangkang; d
    • ketika proses produksi dan selama distribusi.

    Gejala keracunan Salmonella antara lain diare, perut kram, muntah dan demam.

    Indikator tersebut bisa muncul 6 jam hingga 6 hari setelah terinfeksi bakteri. Parahnya lagi, efek tersebit bisa berlangsung sekitar 4-7 hari setelah mengonsumsi makanan terkontaminasi.

    Meski sebagian besar individu bisa sembuh dengan cepat, Salmonella dapat menyebabkan efek serius pada sebagian orang. Termasuk mereka yang sedang hamil, berusia lanjut, sistem kekebalan tubuh yang terganggu dan anak kecil. Kelompok tersebut sebaiknya menghindari mengonsumsi makanan mentah.

    Beth Czerwony, seorang ahli diet terdaftar menjelaskan dalam Health Cleveland Clinic menjelaskan potensi Salmonella pada telur mentah. Ia mengungkapkan bahwa kondisi ini cukup langka, yakni 1 dari 20ribu telur. Meski demikian, kontaminasi bakteri ini tetap memberikan efek yang kurang menyenangkan.

    Bahaya makan telur setengah matang memang tidak mendadak fatal. Meski demikian, sebaiknya hindari atau konsumsi secukupnya saja.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img