Rabu 11 Desember 2024

Cegah Stunting, Tel-U dan Unpad Kembangkan e-GCMS bagi Posyandu

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Berkolaborasi dengan Universitas Padjajaran (Unpad), Telkom University (Tel-U) mengembangkan E-Growth Chart Monitoring System (e-GCMS). Alat ini dikembangkan sebagai implementasi percepatan strategi nasional pencegahan Stunting.

Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di Jawa Barat tercatat ada 29,9 persen atau sekitar 2,7 juta balita mengalami stunting. Adapun prevalensi di Kabupaten Bandung berada di 40,7 persen atau tiga besar wilayah terbanyak kasus stunting di Jabar.

Egcms
Telkom University (Tel-U) mengembangkan E-Growth Chart Monitoring System (EG-CMS) (ist)

Demikian disampaikan Ketua Tim konsorsium Tel-U dan Unpad Dien Rahmawati saat menggelar implementasi program Matching Fund Kedaireka melalui pengembangan teknologi tepat guna (e-GCMS), Jumat (9/12/2022).

“Pengembangan alat ini dilakukan sebagai upaya akselerasi Stranas Pencegahan Stunting dan kurang gizi. Kami menyasar masyarakat di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot melalui Posyandu-Posyandu setempat,” kata Dien.

Untuk diketahui, alat e-GCMS ini sudah dikembangkan tim dari Tel-U sejak 2020 dan pada versi terakhirnya saat ini telah dilakukan penyempurnaan sistem baik dari segi fitur maupun fungsionalnya.

“Alat ini dirancang untuk digunakan oleh balita usia 2-5 tahun dan dilengkapi aksesoris boneka binatang yang disukai anak-anak,” kata dia.

BACA JUGA: Tel U Choir Buat Bangga Indonesia di 9th International Krakow Choir Festival Polandia

Alat ini merupakan sistem terintegrasi yang dapat mengukur tinggi badan, berat badan, serta mengklasifikasikan secara otomatis status kondisi anak, yaitu stunting (gizi buruk), normal, atau obesitas. Data hasil pengukuran dan pengklasifikasian pun bisa terhubung langsung ke perangkat smartphone dan website.

Dengan teknologi Internet of Things (IoT) ini, data pengukuran bisa diakses dengan mudah pihak-pihak yang berkepentingan, seperti orangtua, kader Posyandu, dan pemegang kebijakan, guna mempercepat jalannya progeam pencegahan dan penanggulangan stunting.

Dalam pengembangan alat ini, tim dari Tel-U dan Unpad berkerjasama dengan mitra industri, yakni PT. Dycodex Teknologi Nusantara (perusahaan IoT dan pengembangan hardware).

“Alat ini akan didistribusikan ke 42 Posyandu di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot , yaitu ke Desa Cangkuang Kulon, Desa Cangkuang Wetan, dan Keluarahan Dayeuhkolot. Para kader Posyandu setempat kemudian diberikan pelatihan cara penggunaan e-GCMS ini,” kata Dien.

Dien berharap hasil kegiatan yang didanai Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebesar Rp400 juta ini bisa diterapkan dengan mudah untuk membantu percepatan strategi nasional pencegahan stunting dan kurang gizi.

Setelah kegiatan ini, Tim Posyandu diharapkan dapat menggunakan dan merawat dengan baik alat yang telah dihibahkan sehingga manfaatnya bisa terus dirasakan masyarakat.

Diseminasi

Kegiatan diseminasi penelitian yang digelar di Bandung ini dihadiri perwakilan Kecamatan Dayeuhkolot, Puskesmas, serta Kepala Desa dan Lurah wilayah Kecamatan Dayeuhkolot.

Dalam proses pengembangan alat e-GCMS ini, kegiatan Matching Fund Kedaireka ini juga melibatkan mahasiswa Tel-U dalam kegiatan MBKM magang dan riset di PT. Dycodex Teknologi Nusantara.

Nurul salah seorang mahasiswa yang terlibat dalam MBKM mengaku merasakan manfaat nyata dari program magang tersebut. Terlebih di PT. Dycodex, mahasiswa bisa belajar langsung keterampilan teknis pengembangan hardware dan software.

Selain itu, dalam rangkaian program MF Kedaireka ini, tim mengadakan sesi workshop dan kuliah umum bagi mahasiswa yang berkaitan dengan pengembangan hardware dan IoT.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img