PERU,FOKUSJabar.id: Dinas Kehutanan dan Margasatwa Nasional (SERFOR) Peru mencatat, sekitar 14 ribu burung pelikan dan burung laut lain telah tewas akibat wabah flu burung.
Wabah tersebut dimulai dari Kanada, menyebar ke Amerika Serikat (AS) dan terus ke selatan di Amerika Latin.
Secara resmi, Peru mengeluarkan peringatan kesehatan pada Kamis (1/22/2022). Itu dilakukan setelah mengonfirmasi tiga kasus H5N1 pada burung pelikan.
Ribuan burung lainnya yang tewas ditemukan di daerah pesisir.
Flu burung atau juga terkenal dengan H5N1 adalah salah satu virus yang sangat mematikan bagi burung. Namun virus itu tidak menimbulkan risiko yang parah bagi manusia.
BACA JUGA: ISIS Umumkan Pemimpin Baru Usai Kematian Abu Hassan
Meski begitu, kematian hampir 14 ribu burung pelikan dan burung laut lain di pesisir Peru telah menimbulkan kekhawatiran. Sebaran wabah itu setidaknya terjadi di delapan daerah di Peru.
Anadolu memberitakan, delapan daerah itu adalah Piura, Lambayeque, Ancash, Ica, Arequipa, Moquegua, Tacna, dan Lima. SERFOR menyarankan kepada orang-orang untuk menghindari kontak langsung dengan burung laut yang masih hidup atau yang telah mati, demi mencegah penularan ke unggas dan burung pekarangan.
MElansir IDN, beberapa pantai di pesisir Peru banyak ditemukan bangkai burung hewan yang mati. Beberapa burung mati tersebut juga ditemukan di daerah kawasan hutan lindung.
Dalam beberapa pekan terakhir, BBC melaporkan, lebih 5.500 burung pelikan telah mati akibat flu burung. Secara total, hampir 14 ribu burung pelikan dan burung laut lain yang tewas akibat strain H5N1 di Peru.
Rincian burung yang tewas termasuk 10.257 ekor pelikan, 2.919 ekor spesies burung laut dan 614 ekor burung laut berkaki biru (Sula nebouxii). Wabah flu burung tidak hanya terjadi di Peru.
Namun, gelombang wabah itu juga terjadi di Eropa dan Amerika Utara, dengan burung laut yang terkena dampak paling parah.
Meski flu burung tidak terlalu berisiko tinggi terhadap manusia, namun penanganan untuk mencegah meluasnya virus tersebut sangat penting dilakukan.
SENASA, badan kesehatan pertanian Peru mengatakan telah mengkarantina kota Gallito, kutip France24. Itu merupakan kota wilayah pesisir utara Lambayeque.
Kebijakan karantina dilakukan untuk mengendalikan wabah flu burung di sebuah peternakan unggas agar tidak menyebar.
Peringatan kesehatan juga dikeluarkan karena infeksi H5N1 dari burung migran Amerika Utara bisa menyebar ke burung pekarangan seperti bebek, ayam dan ke peternakan komersial.
(Agung)