spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    Ini Pesan Wali Kota Bandung Untuk Dua Pimpinan Tinggi Pratama Baru Dilantik

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung, Yana Mulyana lantik dua orang pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Kamis (17/11/2022).

    Dua pimpinan tersebut adalah Anhar Hadian yang dilantik menjadi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dan dr. Yorisa Sativa dilantik sebagai Direktur RSUD Bandung Kiwari.

    “Pelantikan ini menjadi upaya akselerasi pencapaian target-target program dan kegiatan pembangunan khususnya dalam satu tahun ke depan,” kata Yana di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Jabar Kamis (17/11/2022).

    BACA JUGA: Pengunjung Pasar Baru Bandung Sepi, Himpunan Pedagang Minta Pengelola Berbenah

    Menurutnya, masyarakat masih butuh pelayanan dasar yang lebih maksimal, seperti akses terhadap air bersih, sampah, pangan, kesehatan, dan pendidikan.

    Ia berpesan, agar para pimpinan tinggi pratama harus menjadi panglima dan berada di barisan terdepan dalam menangani berbagai tantangan di tengah masyarakat.

    “Dari aspek kehidupan global, kita juga terpengaruh pandemi Covid-19 dengan segala dampaknya. Bahkan, terancam resesi global. Dua pejabat yang dilantik hari ini kita harapkan mampu mengarahkan dan memberikan gagasan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan di Kota Bandung,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Bandung yang baru dilantik, Anhar Hadian mengatakan, melalui kolaborasi berbagai tantangan kesehatan bisa terselesaikan.

    “Ini bukan amanah yang ringan, tapi bukan sesuatu yang tidak mungkin juga untuk dijalankan. Kami berkeyakinan dengan kolaborasi dan arahan dari Wali Kota dan Sekda sebagai pimpinan kami, akan dapat melaksanakan tugas ini dengan sebaik mungkin,” kata Anhar.

    Anhar menyebut, jika bicara program prioritas, hal pertama yang akan di akselerasi adalah penanganan Covid-19.

    BACA JUGA: Wali Kota Bandung Warga Tidak Buang Sampah ke Sungai

    “Saat ini kasusnya sedang naik, sehingga kita harus semaksimal mungkin mengatasi. Apalagi euforia masyarakat untuk kembali ke perilaku dahulu sudah terlihat,” ucapnya.

    Kedua, vaksinasi Covid-19. Ia mengaku, terasa sekali saat stok vaksin tidak ada, banyak masyarakat yang protes.

    “Namun, sekarang saat vaksin melimpah ternyata pertumbuhannya tidak begitu signifikan. permasalahan lainya  penyakit tidak menular, stunting, dan ODF Ini juga menjadi tantangan lain untuk kami,” katanya.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img