spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Produk SMKN 1 Cibinong Kabupaten Bogor Diakui Industri Besar

    BOGOR,FOKUSJabar.id: SMKN 1 Cibinong Kabupaten Bogor diakui oleh sejumlah industri besar. Salah satunya, oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa TBK yang notabene produsen semen ternama di Indonesia. 

    Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Jawa Barat, Nonong Winarni mengatakan, sedikitnya ada tiga produk karya siswa SMKN 1 Cibinong yang digunakan untuk memproduksi semen. Yang pertama, yaitu V-hook Spiral.

    Produk yang dihasilkan oleh siswa kelas XII pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan tersebut, merupakan alat habis pakai berupa angkur berbentuk “V” berbahan Stainless.

    BACA JUGA: Sukses Terapkan Pendidikan Vokasi, SMKN 4 Kota Bogor Dilirik Sejumlah Industri Besar

    “Fungsinya untuk menahan batu tahan api pada proses pembuatan semen,” ujar Nonong Winarni.

    Produk kedua, yaitu Filling Tube atau alat habis pakai berupa tabung pengisi ke kantung semen. Filling Tube ini dihasilkan oleh siswa kelas XI pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan dalam mata pelajaran Teknik Fabrikasi Logam.

    Sedangkan produk ketiga, yaitu Casing Air Slide Aeration atau alat untuk menyaring semen. Adapun Mata Pelajaran yang terkait adalah mata pelajaran Teknik fabrikasi Logam di kelas XII pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan.

    “Pesanan ini setiap tahunnya sebanyak 1 unit casing air slide aeration silo blending dimana proses pengerjaannya memakan waktu selama 3 bulan dengan gabungan beberapa kompetensi dasar sehingga didapat satu produk utuh,” kata dia.

    Nonong menyampaikan, SMKN 1 Cibinong menerapkan Model Pembelajaran Teaching Factory (TEFA). Sehingga model pembelajaran yang dilaksanakan mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri.

    Dia menambahkan, melalui BLUD dan model pembelajaran TEFA maka produk-produk yang dibuat para peserta didik sebagai proses belajar pun bisa dipasarkan ke masyarakat. Sebab, sistem BLUD akan memudahkan untuk melakukan kerjasama dengan dunia industri.

    Ditambah dengan 10 fleksibilitas hak yang dapat menunjang kinerja efisien dan efektifnya di SMK BLUD. Adapun fleksibilitas SMK BLUD didapatkan dari pengelolaan Barang dan jasa melalui Pendapatan, pembelanjaan, Pengadaan barang dan jasa, Utang dan piutang, pengelolaan Sumber Daya Manusia, penentuan Kerjasama, penanaman investasi (modal), penentuan tarif layanan, silpa (defisit) dan pembiayaan untuk remunerasi pegawai.

    “Sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah,” ujar dia.

    Pada mata pelajaran produktif atau kejuruan penerapan model pembelajaran Project Base Learning (PjBL) TEFA di SMKN 1 Cibinong Kabupaten Bogor tidak hanya bermitra dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Nonong menambahkan, pada kompetensi keahlian Teknik Permesian dan Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur juga bekerjasama dengan anak perusahaan PT. KAI yang menghasilkan penyangga bantalan rel kereta api.

    Adapun untuk kompetensi keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) merancang dan mengimplementasikan pembuatan aplikasi presensi sekolah untuk kebutuhan internal. Sedangkan di kompetensi keahlian Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi (SIJA) dan Teknik Komputer dan Jaringan bekerja sama dengan PT. Bonet dalam hal pembelajaran berbasis industri untuk layanan jasa Internet.

    “Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri (TOI) bekerjasama dengan SMAN 4 Cibinong dan Toko Buku dalam pembuatan Running Text,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala SMKN 1 Cibinong Sugiyo menambahkan sekolah yang dia bina pun menjalin kerjasama dengan perusahaan alat berat, PT Komatsu Indonesia. Tak ayal, SMKN 1 Cibinong yang masuk dalam kategori pusat keunggulan kini berada di peringkat satu, baik dari kategori tata kelola maupun layanan.

    Selain mencetak pelajar untuk dapat menjadi SDM yang andal di industri kelak, pihaknya juga menyiapkan peserta didiknya untuk memiliki mental dan karakter young entrepreneur atau pengusaha muda.

    “Pencetakan pelajar menjadi pengusaha muda atau atau sekolah pencetak wirausaha (SPW) sudah kami mulai, sedangkan menyiapkan mental dan karakter pelajarnya menjadi generasi siap kerja memang sudah menjadi ciri khasnya SMK,” jelasnya.

    Sugiyo melanjutkan eksistensi BLUD di SMKN 1 Cibinong sangat didukung oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat melalui Kantor Cabang Dinas Wilayah I Jabar. 

    “Dukungan mereka luar biasa, baik dalam menata kelola BLUD di SMKN 1 Cibinong. SMKN 1 Cibinong, siap menjadi rujukan atau referensi bagaimana menjadi SMK yang memiliki pusat keunggulan,” kata Sugiyo. 

    Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, omset produk yang berkaitannya dengan industri kreatif pada SMK BLUD se-Jabar dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri.

    BACA JUGA: Brondo, Kudapan Berbahan Galendo Karya SMKN 1 Ciamis Siap Bersaing Dengan Kue Modern

    Namun dengan hadirnya BLUD, tidak sekadar diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi.

    “Dan menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan wirausahawan muda yang mandiri,” ujar Dedi Supandi.

    Dedi Supandi tak menampik, memang ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Karena itu, dia mendorong agar terciptanya inovasi produk dan strategi penjualan yang tepat sasaran. Termasuk menjaga kepercayaan pengguna jasa, pembeli produk maupun mitra industri dengan terus meningkatkan kualitas produk maupun jasa.

    Terkait, proses pembelajaran juga pihaknya mengupayakan agar disesuaikan dengan kondisi terkini yang ada di masyarakat, yaitu melalui pemutakhiran sarana dan prasarana.

    “Jadi jangan sampai anak-anak SMK ini melakukan pembelajaran dengan sarana dan prasarana yang terdahulu, sementara kondisi yang di luar (sekolah) sudah berubah. Itu yang harus di-update,” katanya.

    Dengan status SMKN BLUD, ditargetkan kepada sekolah maupun siswa dapat berhubungan langsung dengan mitra industri. Sehingga ke depan, diharapkan menciptakan kemandirian bagi siswa.

    “Jadi tidak lagi lulusan SMK ini hanya kerja di pabrik, tapi bagaimana mereka ini membuka peluang peluang kerja yang sesuai dengan pasar dan industri. Sehingga lulusan SMK BLUD mampu mencetak menjadi konsep wirausaha,” pungkasnya.

    Berita Terbaru

    spot_img