BANDUNG,FOKUSJabar.id: Persib Bandung kembali menggelar program “Goes to School”, kali ini agenda tersebut digelar di SMK 2 Pasundan, Kota Bandung, Selasa (1/11/2022).
Kegiatan kali ini mengambil tema “Rivalitas sehat Dalam Sepakbola” dan dihadiri oleh Psikolog Olahraga, Rizka Safitri, perwakilan Viking Persib Club (VPC), Heru Joko, pemain Persib, Fitrul Dwi Rustapa.
Kemudian mantan pemain Persib, Airlangga Sutjipto dan Fery Pebriana Hidayat selaku perwakilan dari pihak SMK Pasundan 2 Bandung.
BACA JUGA: Kembali Latihan Bersama Persib, Beckham Putra Siap Kejar Target
Melalui acara ini, skuat Maung Bandung terus berupaya menyebarkan nilai-nilai positif yang ada di dalam olahraga sepakbola kepada anak usia remaja.
Menurut Fitrul Dwi Rustapa yang juga merupakan penjaga gawang Persib, kegiatan ini sangat positif untuk menjadikan atmosfer sepakbola di Indonesia yang lebih baik.
Pasalnya, jika melihat banyak kejadian, rivalitas supporter di Indonesia sudah seharusnya hanya berlangsung 2×45 menit.
“Selebihnya kita adalah saudara. Kita teman, sahabat, dan sama-sama pecinta juga penikmat sepakbola. Jadi sudah seharusnya rivalitas itu berlaku hanya 90 menit,” kata Fitrul
Herru Joko juga setuju dengan hal tersebut. Menurutnya, akan sangat indah saat semua bisa satu tribun tanpa ada rasa was-was atau ketakutan. Dukungan positif tersebut akan berimbas juga tentunya kepada tim yang didukung.
BACA JUGA: Persib Kembali Latihan Bersama
“Saat main di mana pun akan selalu ada dukungan, itu tentunya bagus bagi tim dan supporter juga bisa menikmati pertandingan secara langsung di luar kandangnya. Indah pastinya, ini yang harus kita semua perjuangkan. Rivalitas sehat dalam sepakbola,” kata Herru.
Sementara itu, Psikolog Olahraga, Rizka Safitri menilai, bahwa rivalitas itu adalah persaingan untuk menjadi yang terbaik, dan sebuah rivalitas adalah energi untuk memberikan yang terbaik. Maka rivalitas harus bersifat membangun, bukan menghancurkan dan merugikan.
“Sepakbola merupakan olahraga kolektif yang banyak menaruh perhatian dari seluruh masyarakat, dan merupakan permainan yang terdiri dari banyak orang, dengan satu syarat yang niscaya adanya lawan. Bukan musuh. Karena lawan itu hanya kita hadapi ketika kita bermain dalam sebuah tempat yaitu lapangan sepakbola,” kata Rizka.
(Arif/Anthika Asmara)