spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Isu Mogok Produksi Perajin Tahu dan Tempe Dibantah Disdagin Kota Bandung

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Perajin tahu dan tempe yang tergabung di koperasi produsen tempe tahu (Kopti) dipastikan tetap berproduksi menyikapi perajin lainnya yang memilih mogok produksi 29-31 Oktober besok.

    “Kita menerima informasi, bahwa Kopti tetap berproduksi. Jadi tidak ikut mogok,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah, di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Jabar Jumat (28/10/2022).

    Menurutnya, surat yang dibuat Kopti yang itujukan kepada perajin tahu tempe yang tergabung di organisasi tersebut. Total kurang lebih terdapat 576 perajin tahu dan tempe yang tergabung di Kopti Bandung.

    BACA JUGA: Perajin Tahu dan Tempe Kota Bandung Mogok Produksi

    “Suratnya ditujukan ke seluruh para pengrajin tahu tempe, karena seluruh anggota pengrajin tahu tempe yang masuk ke Kopti sudah mendapatkan subsidi harga kedelai Rp 1.000 per kilogram,” ucapnya.

    Elly menyebut, penyaluran subsidi kedelai dilakukan oleh Bulog. Beberapa waktu lalu pun, perajin sempat akan mogok. Namun berhasil ditunda setelah melakukan dialog.

    “Saya sampaikan, perajin mogok ini kan sudah dapat subsidi dari pusat. Akhirnya kesepakatan pertama itu bahwa Kopti tidak akan mogok, dan alhamdulillah kali ini juga ketua Kopti keluarkan surat resmi,” ujarnya.

    Terkait dengan rencana paguyuban perajin tahu dan tempe Jawa Barat yang akan melakukan aksi mogok produksi, menurutnya kewenangan menjawab hal tersebut berada di instansi Disperindag Jabar.

    Namun begitu, pihaknya menyayangkan apabila terdapat perajin yang mogok produksi. Sebab masalah harga kedelai merupakan masalah global dan tergantung kondisi negara penyalur seperti Amerika dan Kanada.

    BACA JUGA: Pangdam I Bukit Barisan Sambut Tim Sepak Bola Liga Santri Kasad 2022

    “Kita lihat, komitmen Kopti dan perajin tetap produksi. Saya sedih kalau harus mogok. Bandung pusat kuliner dan pakai tahu tempe. Pedagang pasar nanti berhenti jadi banyak dirugikan,” pungkasnya.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img