BANDUNG,FOKUSJabar.id: Delegasi Kota Roma, Italia, mengunjungi Kota Bandung mengembangkan kerjasama dalam bidang produksi pangan perkotaan, dan sistem pangan berkelanjutan. Delegasi Kota Roma datang ke Kota Bandung dalam rangka studi yang diselenggarakan Internasional Urban and Religion Cooperation (IURC) atas inisiatif yang didanai Uni Eropa.
“Kita sangat senang atas kesempatan bermitra dengan Roma, karena kita berkomitmen membuat sistem pangan perkotaan yang berkelanjutan,” kata Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Jabar, Selasa (25/10/2022).
Yana menyebut, sekitar 96,47 persen bahan pangan Kota Bandung berasal dari luar daerah. Sehingga, saat masa pandemi, Kota Bandung sangat bergantung pada suplai pangan dari luar.
“Mudah-mudahan ada kerja sama yang baik dari pangan atau hal lain yang bisa dikerjasamakan dari Roma dan Bandung,” Yana menambahkan.
BACA JUGA: Sudah 20 Jam, Masih Ada Titik Api di Gudang Tripleks Bandung
Menurutnya, salah satu solusi yang sudah diterapkan meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga adalah program Buruan SAE. Program tersebut memanfaatkan pekarangan dan lahan kosong.
“Lahan kosong yang tidak produktif tentunya, sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan pangan dan mengumpulkan bio limbah untuk produksi kompos. Kerjasama ini diharapkan menyukseskan Buruan SAE,” Wali Kota Bandung menuturkan.
Sektor lain yang akan dikolaborasikan yakni pariwisata, energi terbarukan, dan pengolahan sampah. Ada kemiripan kondisi dan tantangan dengan Kota Roma yang menjadikan Kota Bandung sebagai salah satu wilayah yang direkomendasikan IURC.
“Mudah-mudahan ada transfer knowledge dari Roma untuk membangun pariwisata Kota Bandung. Sebab pariwisata menjadi andalan dan penghasil pajak terbesar kita.
Sekarang ini, kendaraan listrik dan gedung-gedung mereka sudah go green. Kita akan belajar dari mereka yang sudah lebih dahulu mengimplementasikan energi terbarukan,” dia menuturkan.
Direktur Departemen Perencanaan Strategis Kota Roma, Raffaele Barbato mengatakan, Kota Roma merupakan salah satu kota pertanian terbesar di Eropa. Lebih dari 65 persen wilayah Roma adalah ruang terbuka hijau.
Raffaele Barbato menambahkan, penduduk Kota Roma telah mendaftarkan lebih dari 3.200 kebun komunitas yang merupakan elemen penting dari metabolisme dan sistem keadilan di kota.
“Melalui IURC, kita berharap dapat menguji dan memverifikasi inovasi perkotaan di Roma dan Bandung,” kata Raffaele Barbato.
(Yusuf Mugni/Ageng)