BANDUNG,FOKUSJabar.id: Jabar Quick Response (JQR) temui seorang nenek di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung yang hidup sebatang kara.
Nenek yang bernama Nani Rohaini (70) hidup sebatang kara dan dalam kondisi lumpuh, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya Nani dibantu oleh pasangan suami istri Ujang dan Wati yang merupakan tukang bubur.
Tim Kesehatan Jabar Quick Response (JQR) Wina Herwiane mengatakan JQR tiba di rumah Nani kondisinya hanya bisa terbaring akibat kaki bagian kanannya lumpuh akibat jatuh.
BACA JUGA: Kalah Di WFC, Ini Tanggapan Pelatih Persib Putri
“Jadi Emak Nani ini kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakan sudah setahun yang lalu, sempat datang ke dokter dan harus dioperasi, ” kata Wina.
Setelah itu, kata Wina karena faktor biaya dan tak memiliki BPJS Kesehatan, Nani tak bisa berobat untuk penyembuhan kakinya tersebut. Namun beruntung hati mulia dari Wati dan Ujang merawatnya setiap hari, hasil dari jualannya itu, Wati menyisihkan sebagian uangnya untuk membeli makanan untuk Nani.
Menurutnya, pihak JQR telah berkoordinasi dengan pihak desa setempat untuk di proses pembuatan BPJS Kesehatan untuk Nani.
“Kita sudah berkoordinasi dengan pihak desa, Alhamdulillah BPJS untuk emak Nani sudah dibuatkan, selain itu Tim JQR juga, melakukan pendampingan kesehatan ke rumah sakit Al-Ihsan, ” kata dia.
Wina menambahkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga turut memberikan perhatian, lewat JQR pak Gubernur memberikan paket sembako dan uang tunai untuk kebutuhan pengobatan dan keperluan sehari-hari Nani.
Sementara itu, saat tiba di lokasi, Wati pun mendampingi dan menceritakan kondisi emak Nani yang hingga saat ini mengurusnya. Wati mengaku terketuk hatinya melihat kondisi Nani yang mengkhawatirkan. Dirinya merasa Nani seperti ibunya sendiri.
BACA JUGA: bank bjb Sepakati Kerja Sama dengan Perpamsi Jabar
“Saya sangat sedih melihat kondisi emak Nani, ngerasa seperti ibu saya sendiri, ” kata dia.
Wati mengaku bahwa dirinya sudah hampir setahun ini mengurus Emak Nani bersama dengan Ujang, suaminya yang kini tak berjualan lagi karena sakit.
“Suami kini lagi sakit, jadi enggak bisa dulu berjualan,” kata dia.