BANDUNG,FOKUSJabar.id: JNE kembali menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pemulihan atau recovery para pelaku UMKM seperti yang digaungkan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkopukm). Salah satunya dengan memberikan pelatihan melalui program JNE Ngajak Online – Goll…Aborasi Bisnis Online.
Program ini diharapkan bisa mendorong pelaku usaha kembali memiliki kesempatan memperkuat bisnis melalui pendekatan yang terintegrasi secara online dan offline setelah sebelumnya berjuang mempertahankan bisnis secara daring di tengah pandemi. Kali ini, JNE Ngajak Online – Goll…Aborasi Bisnis Online digelar bagi para pelaku UMKM di Kota Cirebon.
Kegiatan seminar yang digelar secara daring ini, diharapkan mampu mendorong UMKM Cirebon untuk terus berinovasi. Lebih dari 150 pegiat UMKM Cirebon hadir pada acara yang menghadirkan narasumber kompeten.
Deputy Branch Head JNE Cirebon, Firman Ramadhan mengatakan, JNE Ngajak Online telah berjalan sejak tahun 2017 dan akan digelar di 70 kota di Indonesia pada tahun ini. Tidak hanya mengajak UMKM untuk berbisnis online, program ini pun mendorong daya saing UMKM lebih handal.
“Masa pandemi tentunya banyak membawa kesulitan bagi masyarakat. Menanggapi hal tersebut, JNE melakukan kegiatan CSR seperti rutin berbagi untuk rekan ojek online, masyarakat, dan santunan ke berbagai Pondok Pesantren. Termasuk kegiatan ini,” kata Firman melalui rilis yang diterima FOKUSJabar, Sabtu (13/8/2022).
BACA JUGA: Target Kemenangan Persib Berharap Dukungan Bobotoh di Stadion GBLA
Narasumber utama pada kegiatan kali ini yakni Owner Pasarmu.id, Musfi Yuliadi dan Direktur EB Batik, Hisyam Suleiman. Termasuk Head of Roket Indonesia, Luthfi Safitri Zein.
Dalam pemaparannya, Hisyam Suleiman mengaku telah menggeluti bisnis batik sejak 1978. Usahanya tersebut pun sempat terdampak pandemi hingga mengalami penurunan omzet dan produksi hingga 80 persen.
“Ini masa yang sulit, kita sibuk membenahi perusahaan yang awalnya konvensional menuju pemanfaatan pemasaran digital. Prosesnya mulai dari mengenali kebutuhan konsumen, yang pada saat itu masker dan terjual hingga 30 ribu pieces. Produk EB batik juga mulai kita pasarkan di lebih dari delapan marketplace,” kata Hisyam.
Dia menekankan pentingnya bertransformasi agar tak tertinggal tren digital yang saat ini ramai digandrungi masyarakat. Salah satu diantaranya berjualan menggunakan fitur live streaming di beberapa kanal media sosial.
Lain dengan Hisyam, Musfi menyampaikan bisnis yang digelutinya justru lahir di tengah pandemi Covid-19. Marketplace yang memperdagangkan produk pasar tradisional ini lahir atas kebutuhan
masyarakat yang tak ingin berbelanja keluar rumah namun tetap membutuhkan produk pasar tradisional yang segar.
“Pasarmu.id lahir karena pandemi, sambutan konsumen sejauh ini sudah sangat baik,” kata Musfi.
Sejak awal membangun Pasarmu.id, pihaknya merasa perlu menampilkan produk-produk UMKM yang potensial untuk dipasarkan dalam etalase aplikasinya.
“Banyak UMKM saat itu yang masih bertransaksi secara konvensional, sementara produknya bagus-bagus. Untuk itu diperlukan aggregator, maka kita fokuskan UMKM untuk memperbaiki produk, manajemen produksi, dan internalnya. Sementara Pasarmu.id hadir untuk membantu secara digital,” dia menuturkan.
Hal menarik lain bagi UMKM adalah hadirnya Roket Indonesia yang saat ini banyak digemari pegiat UMKM di berbagai kota untuk pengantaran instan. Tak hanya gesit, aplikasi ini pun membolehkan penggunanya mengantar paket ke beberapa tempat dalam satu pesanan. Aplikasi ini pun telah mencapai lebih dari 55 ribu transaksi setiap bulannya yang 58 persen diantaranya merupakan pengantaran makanan.
Selaku Head of Roket Indonesia, Luthfi Safitri Zein menyatakan, Selain makanan, pihaknya sangat terbuka dengan komoditi lainnya. Pihaknya pun membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak.
“Kami pernah bekerjasama dengan Kopi Kenangan, Benings, dan kita bisa membuat promo hari tematik, free ongkir, atau giveaway bagi konsumen,” kata Luthfi.
Usai gelaran webinar JNE Ngajak Online 2022 – Goll… Aborasi Bisnis Online di Kota Cirebon, akan kembali digelar di Cikarang pada 18 Agustus 2022. Pada tahun 2021, kegiatan serupa telah dilakukan di 60 kota di seluruh Indonesia.
(Ageng)