JAKARTA,FOKUSJabar.id: Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah enggan mengomentari kasus pembunuhan Brigadir J.
Hal itu bermula ketika Jokowi diminta wartawan untuk memberi tanggapan atas penetapan Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka.
“Tanyakan ke Kapolri, saya sendiri sudah keseringan menyampaikan mengenai hal itu tanyakan ke Kapolri, karena sudah jelas semuanya,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Terkait dengan motif yang belum terungkap, menurutnya, hal itu bisa ditanyakan ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
BACA JUGA: Terungkap, Bharada E Sempat Diimingi Uang Rp1 M Usai Eksekusi Brigadir J
“Tanyakan ke Kapolri karena sudah jelas semuanya, tanyakan ke Kapolri,” kata dia.
Sebelumnya, Ferdy Sambo pada Kamis (11/8/2022) menjalani pemeriksaan sebagai tersangka untuk pertama kalinya di Mako Brimob Kelapa Dua Depok. Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan, dalam pemeriksaan itu, diketahui alasan Sambo menyuruh Bharada E dan Brigadir RR membunuh Brigadir J.
“Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan satu hal bahwa di dalam keterangan tersangka FS, bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah dapat laporan dari istrinya PC yang telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga, yang terjadi di Magelang yang dilakukan oleh almarhum Yosua,” ujar Andi di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Kamis (11/8/2022).
Karena mendapat laporan, Sambo kemudian memanggil Bharada E dan Brigagir RR. Keduanya diperintahkan Sambo untuk membunuh Brigadir J.
“Oleh karena itu tersangka FS memanggil tersangka RR dan RE untuk merencanakan pembunuhan,” sambungnya, seperti dilansir IDN.
Namun, polisi masih belum mengungkap hal apa yang dimaksud merendahkan harkat martabat tersebut.
(Agung)