Rabu 11 Desember 2024

Megawati Setuju dr Soeharto dan Ratu Kalinyamat Dapat Gelar Pahlawan

JAKARTA,FOKUSJabar.id: Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri mendukung Ratu Kalinyamat mendapatkan gelar pahlawan nasional.

Dia menilai, Ratu Kalinyamat berperan penting di masa kolonial Portugis.

“Saya setuju banget nama beliau dijadikan pahlawan. Ini kembali bukan karena saya subjektif sama perempuan. Enggak loh saya kan pernah tahu sebagai presiden untuk menjadikan seorang pahlawan itu tidak gampang,” kata Megawati saat berbicara Napak Tilas Ratu Kalinyamat Pahlawan Maritim Nusantara yang digelar TNI Angkatan Laut di geladak KRI Dewaruci, Kamis (11/8/2022).

Megawati menjelaskan, Portugis pun mengakui ketangguhan Ratu Kalinyamat.

Berdasarkan catatan sejarah, Portugis menyebut Ratu Kalinyamat sebagai rainha de Japara, senhora poderosa e rica, de kranige Dame, yang berarti “Ratu Jepara seorang wanita yang kaya dan berkuasa, seorang perempuan pemberani”.

BACA JUGA: Bharada E Tulis Surat Bela Sungkawa bagi Keluarga Brigadir J Dari Balik Bui

“Coba bayangkan, duh orang penjajah mengakui kok kitanya sendiri ya ndak. Jadi saya setuju banget,” kata dia, seperti dilansir IDN.

Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengatakan, awal perjuangan Ratu Kalinyamat melawan penjajahan Portugis dimulai pada 1551 membantu Sultan Johor di Malaka, Sultan Ternate dan Sultan Hitu.

Puncak perlawanan Ratu Kalinyamat terjadi pada 1574 ketika membantu Sultan Aceh menghadapi Portugis.
Dalam kesempatan itu, wanita tangguh dari Aceh juga ada LAksamana MAlahayati.

Malahayati menang dalam duel menghadapi Cornelis de Houtman. Selain itu, Megawati juga menyinggung sosok memiliki ketegasan yang tidak tertandingi, yakni Ratu Shima di Kerajaan Kalingga di Pantai Utara Jawa.

“Ratu Kalinyamat, Laksamana Malahayati dan Ratu Shima hanyalah sedikit contoh, betapa Nusantara begitu kaya dengan tokoh-tokoh Maritim, dan banyak diantaranya adalah tokoh perempuan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Megawati mendapat usulan agar dr Soeharto mendapat gelar pahlawan nasional. Untuk diketahui, semasa hidupnya, dr Soeharto memiliki kedekatan spesial dengan presiden dan wakil presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta.

Setelah itu, Megawati menyinggung kembali peran perempuan. Menurutnya, perempuan dan laki-laki memiliki peran yang sama.

“Tolong mereka kaum perempuan yang hidup di NKRI harus sadar, sadar, sadar sepenuh-penuhnya bahwa hak kita adalah sama dengan kaum laki laki,” ujar dia.

“Saya punya orang tua yang sangat progresif. Tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan,” katanya.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img