TAIWAN,FOKUSJabar.id: Pemerintah Taiwan mengutuk latihan militer Cina yang menembus zona pertahanan udara Taiwan usai kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi, Rabu (3/8/2022), kemarin.
Sebanyak 27 jet militer Cina terbang membelah Selat Taiwan sejak Rabu malam dan berlanjut hingga pagi tadi.
Selain itu, Komando Militer Cina juga mengatakan bahwa mereka telah melakukan penembakan jarak jauh di aera tertentu yang mengarah ke bagian timur Selat Taiwan.
Sejumlah pejabat Taiwan menyebut latihan militer ini adalah latihan terbesar Cina yang pernah ada di sekitar Taiwan.
“Latihan ini melanggar hukum internasional, melanggar aturan PBB, menyerang ruang teritorial Taiwan dan merupakan tantangan langsung terhadap navigasi udara dan laut bebas,” kata pejabat Taiwan tersebut, Kamis (4/8/2022).
BACA JUGA: Presiden Ukraina Sebut Mantan Kanselir Jerman Menjijikkan
Sementara itu, latihan penembakan langsung militer China di laut sekitar Taiwan berlangsung dari pukul 12 siang hari ini hingga 12 malam pada 7 Agustus 2022 mendatang.
Selain itu, sekitar 10 kapal Angkatan Laut Cina juga melintas di garis median Laut Taiwan. Namun, kapal-kapal ini berhasil diusir oleh kapal taiwan.
Hingga hari ini, kapal-kapal militer dari Cina dan Taiwan masih tetap berada di daerah tesebut dan diketahui bersiaga dalam jarak dekat.
“Mereka menyelinap masuk dan kami berhasil mengusirnya,” kata salah seorang sumber pemerintahan Taiwan.
Tak hanya itu, Taiwan juga khawatir bahwa militer Cina bisa saja memblokade pintu masuk ke Kaohsiung di lepas pantai barat daya.
Partai Progresif Demokratik (DPP) Taiwan juga turut mengecam aksi militer Beijing ini. Kementerian Pertahanan Taiwan juga turut mengecam China.
“China sedang melakukan latihan di perairan dan jalur penerbangan internasional tersibuk dan itu adalah perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak sah,” sebut keterangan dari partai itu.
Kemenhan Taiwan menekankan bahwa mereka akan menjunjung tinggi prinsip persiapan perang tanpa memulai provokasi dan dengan sikap tidak meningkatkan konflik dan menyebabkan perselisihan.
Hingga siang hari ini waktu setempat, ada sekitar 15 kapal China di dekat perairan Taiwan. Jumlah ini menurun dari Rabu, di mana China mengerahkan 45 kapalnya.
(Agung)