CIAMIS,FOKUSJabar.id: Ancaman stunting di Kabupaten Ciamis masih menjadi masalah serius dan menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis.
Atas dasar itu Pemkab Ciamis membuat program rembuk stunting, sebagai upaya percepatan penurunan stunting melalui kolaborasi dan inovasi.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan, tahun 2020 lalu angka stunting di Ciamis masih di angka 21 persen, 2021 turun menjadi 19 persen tetapi angka itu masih tinggi jika dibandingkan dengan di Provinsi Jawa Barat yang mencapai 14 persen.
BACA JUGA: Soal HP Meledak, Ini Pesan Kades Kiarapayung Ciamis
“Kita ingin terus menurunkan angka stunting di Ciamis salah satunya dengan membuat program rembuk stunting bersama para OPD dan lapisan masyarakat,” kata Herdiat, di Aula Setda Ciamis, Kamis (4/8/2022).
Menurutnya, penurunan kasus tidak bisa dilakukan secara instan tetapi harus dilakukan secara terencana dari mulai asupan gizi, nutrisi serta sanitasi lingkungan yang bersih dan sehat.
“Ini bukan hanya tanggung jawab dari dinas KB saja tetapi dari berbagai OPD juga harus terlibat, yang harus kita lakukan mendongkrak ekonomi masyarakat terlebih dahulu karena faktor ekonomi sangat berpengaruh,” ucapnya.
BACA JUGA: HP Meledak, Siswa SD di Rancah Ciamis Meninggal
Tidak mau muluk-muluk Bupati Ciamis menargetkan angka penurunan stunting di Ciamis untuk tahun depan mendatang harus bisa melebihi Provinsi Jabar.
“Harus bisa dibawah angka Jabar, kalau di Jabar 14 persen paling tidak kita harus dibawah 12 persen, 8 persen juga jauh lebih baik,” pungkasnya.
 Ciamis.){kind=link}