Rabu 11 Desember 2024

5 Waktu Terlarang untuk Berhubungan Seksual

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kehidupan seks yang sehat salah satunya adalah dengan mengetahui kapan waktu untuk tidak melakukan hubungan seksual.

Faktanya, untuk menjaga kesehatan mental maupun fisik ada waktu “terlarang” bagi pasangan dalam melakukan kegiatan seksual.

Berikut 5 waktu terlarang untuk melakukan kegiatan seksual:

1. Saat hampir sembuh dari infeksi saluran kemih

Everyday Health mencatat, eseorang yang dinyatakan hampir sembuh dari infeksi saluran kemih (ISK) harus menunggu sampai antibiotiknya habis dan bebas gejala setidaknya selama dua minggu untuk kembali melakukan aktivitas seksual.

BACA JUGA: Daftar 21 Penyakit Tidak Ditanggung BPJS, Apa Saja?

Jika tidak, bisa berisiko memperburuk ISK yang belum benar-benar hilang dan menyebabkan rasa sakit. Bicarakan dengan dokter mengenai kapan waktu yang aman untuk berhubungan seks lagi.

2. Setelah waxing

Saat membersihkan rambut kemaluan dengan metode waxing, itu bisa membuat kulit genital menjadi sensitif. Setiap gesekan yang cukup intens di area kemaluan dapat menyebabkan benjolan dan iritasi.

Itu sebabnya disarankan untuk menunggu 24 jam setelah waxing, baru boleh melakukan hubungan seksual.

Jeda waktu tersebut akan memberikan waktu bagi kulit untuk sembuh dan pulih.

3. Berhubungan intim untuk menghindari konflik

Kalau kamu khawatir terhadap konsekuensi negatif saat menolak seks, itu bisa dinilai sebagai paksaan.

Hubungan intim yang dilakukan untuk menjaga perdamaian, menyenangkan pasangan, atau mencegah pertengkaran bukanlah hal yang dapat dibenarkan.

Terutama bila pasangan memberikan tekanan untuk melakukan seks, maka itu bisa diartikan pemaksaan yang tidak adil. Karena dalam rumah tangga sekali pun, persetujuan untuk melakukan aktivitas seksual perlu diberikan secara antusias dan sukarela.

Sejalan dengan hal itu, kamu tidak boleh menjadi orang yang menekan pasangan untuk berhubungan seksual. Jika pasanganmu tampak tidak menyukainya atau menolak, solusinya adalah jangan mencoba meyakinkan untuk melakukannya. Perhatikan kenyamanan pasangan, ya!

4. Saat dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan

Penyalahgunaan obat-obatan dan konsumsi alkohol dapat merusak penilaian seseorang. Kehilangan kesadaran akan menurunkan kemampuan untuk memberikan sexual consent.

Begitu pula jika menghadapi pasangan yang sedang hilang kesadaran, jadilah seseorang yang menenangkan dan jangan memanfaatkan situasi tersebut.

Akan tetapi, bila kamu merasa memang menginginkannya begitu juga pasangan, beri waktu untuk cek diri sendiri apakah keputusan itu tetap ingin dilanjurkan. Artinya, pertimbangkan konsekuensi untuk melakukan seks saat dalam kondisi tidak sepenuhnya sadar.

5. Ketika tidak menginginkan seks

Bahkan ketika berada di luar situasi tekanan atau paksaan, jangan berhubungan seks kecuali memang menginginkannya.

Entah itu karena sedang tidak dalam kondisi yang sehat atau terlalu lelah, sebaiknya sampaikan kepada pasangan bahwa itu bukan sesuatu yang bisa kamu penuhi.

Dilansir IDN, tidak pernah ada alasan kamu harus melakukan tindakan seks apa pun jika kamu tidak benar-benar menginginkannya.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img