Rabu 11 Desember 2024

Fenomena Hujan “Aneh” Tewaskan 7 Orang di UEA

ARAB SAUDI,FOPKUSJabar.id: Sedikitnya tujuh orang kabarkan tewas di Uni Emirat Arab (UEA) usai hujan deras yang tak sesuai musim terus mengguyur beberapa kota di distrik timur, termasuk Sharjah, Fujairah dan Ras al-Khaimah.

Hujan deras tersebut memicu terjadinya banjir bandang di negara teluk yang biasanya kering itu.

Direktur Jenderal dari Kementerian Dalam Negeri UEA Brigadir Jenderal Dr Ali Salem al-Tuniji mengatakan, tujuh orang yang tewas berkebangsaan Asia. Namun, Pemerintah UEA tak menyampaikan asal negara korban tersebut.

BACA JUGA: Eks PM Malaysia Kepo Soal Pertemuan Jokowi-Xi Jinping

“Kami dengan sangat menyesal mengumumkan tujuh korban berkebangsaan Asia ditemukan tewas akibat banjir,” kata Al-Tuniji, Sabtu (30/7/2022), seperti dilansir IDN.

Al-Tuniji juga menyebut, 80 persen warga yang terdampak banjir telah kembali ke rumah mereka masing-masing dalam waktu dua hari terakhir.

Jalan utama yang menghubungkan Fujairah dan Khor Fakkan bakal segera dibuka. Saat ini, jalan utama tersebut masih terus dikerjakan.

Al-Arabiya Jumat 29 Juli 2022 memberitakan, otoritas berwenang yang menangani bencana di UEA, melaporkan banjir bandang telah menyebabkan 1.885 orang terpaksa mengungsi.

Otoritas setempat lalu berkoordinasi dengan lebih dari 20 hotel yang dapat menampung korban banjir sementara waktu.

Sedangkan, berdasarkan hasil analisa Otoritas Manajemen Bencana dan Krisis Darurat Nasional (NCEMA), banjir bandang di UEA disebabkan oleh hujan yang tak lazim selama lebih dari satu hari tanpa henti. Alhasil jalan-jalan dan rumah tinggal warga tenggelam.

Sementara itu, setidaknya 130 sukarelawan bekerja dengan warga lanjut usia di zona berisiko tinggi. Mereka memindahkan warga yang rumahnya terendam banjir.

Mereka juga segera mencari tempat penampungan sementara bagi warga korban banjir

Selain itu, tim yang dikerahkan oleh pemerintah tengah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk membersihkan jalan-jalan yang tergenang air. Mereka menjanjikan bakal memberikan perlindungan maksimal bagi warga yang tinggal di daerah yang terkena dampak cuaca tak lazim itu.

Pemerintah UEA juga menyebut perkembangan lebih lanjut soal banjir bandang dan perubahan cuaca bakal dipantai sepanjang waktu menggunakan jaringan radar dan cakupan satelit yang luas serta dikelola oleh Pusat Meteorologi Nasional.

Sementara, menurut analisa badan meteorologi setempat, menyebut selama bulan Juli suhu rata-rata di UEA mencapai 40 derajat celcius. Artinya, suhu sangat panas dan kering. Meski begitu, pantai di bagian timur dipengaruhi angin muson di Samudera Hindia.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img