spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Anak Flu dan Batuk Dilarang Masuk Sekolah, Disdik Kota Bandung: Orang Tua Pantau Kondisi Anak

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Hikmat Ginanjar meminta kepada setiap penyelenggara pendidikan berbagai satuan di Kota Bandung untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Menyusul adanya larangan sekolah bagi siswa yang sakit flu dan batuk dari Kementrian kesehatan.

    “Yang kedua, kerjasama dari orang tua untuk mengingatkan, agar ketika anak mau berangkat itu dalam kondisi sehat. Sedapat mungkin, kalau kondisi tidak sehat ya tidak berangkat. Jadi itu yang kita harapkan,” kata Hikmat Ginanjar di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Jabar Jumat, (29/7/2022).

    Selain itu, pihaknya juga akan memaksimalkan satgas Covid-19 yang ada di setiap sekolah dengan menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk pengawasan penyebaran Covid-19 di area sekolah, baik siswa, tenaga pengajar dan seluruh pihak yang terlibat dalam proses PTM.

    BACA JUGA: Target Vaksin Booster Di Kota Bandung Tercapai Agustus

    “Karena, yang tau kondisi sehat dan tidak itu kan di rumah masing-masing. Jadi ini imbauan sudah saya sampaikan kepada satuan pendidikan agar mereka juga ikut menjaga bersama-sama,”ucapnya.

    Hikmat menambahkan, untuk kedepanya Disdik bisa turut andil dalam proses percepatan vaksinasi booster yang saat ini sedang digalakkan oleh Pemkot Bandung.

    “Soalnya kan masyarakat sekarang memaksimalkan untuk booster ya, barangkali itu yang sedang kita garap bersama-sama. sambil berjalan ya sambil menemukan hal baru kita evaluasi terus,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Asep Gufron mengatakan, pihaknya siap melaksanakan edaran tersebut, dengan catatan tidak mengganggu proses pendidikan yang sedang berlangsung.

    “Bagi anak yang sakit, itu mah otomatis (dilarang). Jangankan pada saat covid, tidak covid oge kalau sakit mah tidak masuk kan. Tapi ini menjadi komitmen semua, dari surat edaran itu bagaimana menyikapi lonjakan.Tapi kan lonjakan ini tidak signifikan seperti yang kasus alpha, delta, termasuk kemarin omicron, tapi tetap kewaspadaan itu menjadi hal utama,” kata Asep Gufron.

    Asep mengungkapkan, pada saat rapat terbatas (Ratas) dengan Forkopimda Kota Bandung menekankan kepada pihak sekolah untuk menerapkan prokes dan menekankan peserta PTM untuk mengikuti vaksinasi booster. Selain itu, potensi penyebaran yang diwaspadai tak hanya saat siswa datang ke sekolah, juga saat anak pulang sekolah.

    BACA JUGA: Target Vaksin Booster Di Kota Bandung Tercapai Agustus

    “Kemarin kan dievaluasi itu  kalau dalam sekolahnya menerapkan prokes, tapi pada saat pulang nah itu yang harus diantisipasi. Apalagi anak-anak SD, bahasanya jajan. Jadi tidak cukup menerapkan prokes itu dilakukan pada saat pembelajaran, tapi pada saat pulang juga harus menjadi pusat perhatian. Tentunya, itu menjadi pusat perhatian orang tua yang menjemput,” katanya.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img