Selasa 10 Desember 2024

Dampak Pedestrian Tasikmalaya, Pemilik Toko Kehilangan Omset 90 Persen

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Pembangunan proyek pedestrian di Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya hingga saat ini masih mendapat penolakan keras dari khususnya para pedagang yang berada di jalan tersebut. 

Salah satunya pemilik toko di jalan tersebut Wawa mengaku, merasa dirugikan dengan proyek yang saat ini tersebut, pasalnya semenjak proyek tersebut berjalan hingga saat ini omzet nya menurun drastis. 

“Saya sangat merasa dirugikan dengan proyek ini karena omzet saya turun sampai 90 persen,” kata Wawa pemilik toko Sepatu Jaya Mulya, Kamis (28/7/2022).   

BACA JUGA: Ikatan Mahasiswa Tasikmalaya Bidik Potensi Desa Pasirsalam

Dia meminta agar Pemkot Tasikmalaya mengambil langkah untuk mengantisipasi dampak dari pembangunan pedestrian tersebut. Kata dia saat ini pemerintah tidak mendengarkan aspirasi dari masyarakat.

“Yang terjadi nanti kalau nanti kawasan HZ. Mustofa kendaraan tidak boleh parkir, otomatis masyarakat tidak akan datang ke kawasan HZ, imbasnya toko kami akan sepi pembeli, pemerintah tolong pikirkan masalah ini,” kata dia.

Senada juga diungkapkan Inge Lim, Pemilik Toko Paris yang mengeluhkan pembangunan jalan HZ Mustofa

“Semua toko di sini pada sepi pembeli, karena terganggu proyek pembangunan pedestrian,” kata Lim.

Menurunnya omzet penjualan turun drastis, tapi kita tetap bersabar karena mau bagaimana lagi ini sudah kebijakan Pemkot Tasikmalaya.

“Perhatikan kami pemilik toko, pendapatan sangat minim akibat proyek ini,” tuturnya.

Dia menjelaskan, Pemkot Tasikmalaya seharusnya membangun kantong-kantong parkir terlebih dahulu, baru membangun pedestrian HZ Mustofa.

“Saya rasa Pemkot terburu-buru membangun, tanpa terlebih dulu membangun pendukungnya seperti kantong-kantong parkir sehingga masyarakat yang datang ke sini tidak bingung parkirnya,” kata Lim.

BACA JUGA: BI Jawa Barat Gali Pontensi Kemaritiman Priangan Timur

Dirinya pun menyesalkan Pemkot Tasikmalaya dalam membangun kawasan hazet, para pemilik toko tidak pernah diajak berembuk, ujuk-ujuk sudah penggalian.

“Seharusnya kami diajak musyawarah terlebih dahulu kalau kawasan hazet akan dibangun, karena kami yang merasakan langsung dampaknya,” kata dia. 

“Omzet kami turun, tapi bayar pajak tetap,  kalau bisa mah pajak juga diturunkan,” kata dia menambahkan. 

(Seda/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img