INGGRIS,FOKUSJabar.id: David Venables, pensiunan petani dari Kempsey di Inggris membunuh dan menyembunyikan mayat istrinya, Brenda, selama 37 tahun.
Venables melakukan pembunuhan tersebut pada Mei 1982. Dia pun telah divonis bersalah oleh pengadilan Inggris pada Jumat (15/7/2022) waktu setempat.
Pembunuhan Brenda 40 tahun lalu ini terungkap setelah jenazahnya ditemukan pada 2019 di dalam tangki septik di pekarangan bekas rumah Venables di Worcestershire.
BBC memberitakan, jenazah korban ditemukan setelah Venables menjual pertaniannya kepada keponakannya pada Juli 2019.
Kontraktor yang membersihkan tangki septik di area pertanian itu menemukan tulang, termasuk tengkorak manusia.
Setelah tes DNA dilakukan, diketahui bahwa sisa-sisa tubuh manusia itu merupakan milik Brenda.
BACA JUGA: Ivana Trump Meninggal Dunia, ini Profil dan Kisah Hidupnya
Jaksa Michael Burrows menyampaikan, area pertanian itu merupakan tempat tinggal kedua pasangan sejak 1961.
Jaksa juga menganggap, menimbun jenazah di tangki septik di area pertanian yang terpencil merupakan tempat persembunyian yang sempurna.
Pengacara Venables, Timothy Hannam, dalam pembelaannya menyangkal bahwa kliennya telah membunuh sang istri.
Pembelaannya adalah menyembunyikan mayat di dekat rumah merupakan hal gila yang tidak mungkin dilakukan.
Melansir Sky News, Venables dan tim pembelanya terus menyangkal tuduhan pembunuhan, bahkan menyarankan kepada pengadilan bahwa Brenda mungkin dibunuh oleh Fred West.
Dia merupakan pembunuh berantai yang diklaim memiliki hubungan dengan desa Worcestershire di Kempsey, tempat Brenda menghilang.
Namun, Burrows menganggap pembelaan Venables sebagai hal yang tidak masuk akal dan menegaskan bahwa Venables telah membunuh istrinya.
Jaksa menjelaskan motif tersangka membunuh istrinya karena ingin melanjutkan perselingkuhan dengan perempuan bernama Lorraine Styles, yang dimulai sejak 1967.
Dalam keterangannya, Venables menyampaikan ketika bangun pada pagi 4 Mei 1982, istrinya sudah tidak diketahui keberadaannya.
Dia kemudian melakukan pencarian, tapi tidak memperoleh hasil. Setelah Brenda dinyatakan hilang, Venables meminta pembatalan pernikahan dengan Brenda.
Keputusan masa hukuman terhadap Venables diperkirakan akan disampaikan pada Rabu pekan depan.
Setelah Venables ditetapkan bersalah, keponakan Brenda menyampaikan bahwa keluarga merasa lega karena keadilan akhirnya terungkap setelah 40 tahun.
“Orang-orang terhormat tidak bisa lagi lolos dengan membunuh istrinya, menyembunyikan tubuhnya dan semua tipu daya, kebohongan, dan rekayasanya. Kami merasa ngeri dan putus asa karena Brenda dibunuh. Dia tidak membahayakan siapa pun, menjadi wanita yang lembut dan pendiam,” kata dia, seperti dilansir IDN.
“Kami tidak akan pernah tahu bagaimana dia meninggal atau seberapa banyak dia menderita. Kami berdoa agar kematiannya cepat. Siksaan tubuhnya yang ditemukan di tangki septik rumahnya tidak akan pernah meninggalkan kita,” katanya.
Kerabat korban juga menyampaikan rasa terima kasih kepada polisi, jaksa, dan kepada orang yang menemukan jenazah Brenda tiga tahun lalu.
Selain itu, dia juga berterima kasih kepada keluarga dan teman-teman yang mendukung perjuangan keadilan untuk Brenda.
(Agung)