BANDUNG,FOKUSJabar.id: Xiaomi mempertegas komitmennya dalam menjaga keamanan data pengguna bertepatan dengan berlangsungnya Security and Privacy Awareness Month pada 30 Mei 2022. Untuk itu, perusahaan elektronik konsumen dan teknologi manufaktur pintar yang berfokus pada smartphone, perangkat pintar, dan platform Internet of Things (IoT) ini menggelar pelatihan karyawan dan seminar di Xiaomi Technology Park, Beijing, China dan di Xiaomi Technology Operation Center, Singapura.
Vice President and Chairman Xiaomi Security and Privacy Committee, Cui Baoqiu mengatakan, rangkaian acara yang digelar selama sebulan ini, bertujuan untuk meningkatkan keamanan pengguna dan praktik perlindungan privasi. Juga untuk membangun kepercayaan pada produk Xiaomi melalui transparansi dan akuntabilitas.
“Keamanan data dan perlindungan privasi pengguna adalah kunci untuk pengembangan jangka panjang dan berkelanjutan dari bisnis global perusahaan. Perlindungan keamanan data dan privasi pengguna kami adalah prioritas utama,” kata Cui Baoqui melalui rilis yang diterima FOKUSJabar, Jumat (1/7/2022).
Pihaknya, lanjut Cui Baoqui, menyadari jika keamanan data dan perlindungan privasi pengguna adalah isu yang sangat penting bagi pengguna Xaomi. Untuk itu, pihaknya berkomitmen menawarkan smartphone Android dan produk IoT yang aman dan andal.
Director of Android Security Strategy of Google, Eugene Liderman pun turut menyoroti kontribusi Xiaomi pada sistem Android. Eugene mengatakan, salah satu keunggulan android adalah ekosistem mitra yang beragam.
“Xiaomi adalah contoh yang luar biasa dan saya antusias melihat kontribusi berkelanjutan mereka dalam menjaga keamanan siber di seluruh portofolio produk mereka,” kata Eugene.
Tahun 2022 sendiri merupakan tahun ketiga bagi Xiaomi mengadakan pelatihan khusus bagi para engineer dan karyawan lainnya. Xiaomi pun memimpin diskusi dengan para pemimpin industri, pakar keamanan IT, dan juga publik tentang pentingnya keamanan data dan perlindungan privasi pengguna.
BACA JUGA: Buka Kejuaraan Catur Kota Bandung, Kadispora Minta Semua Cabor Gelar Piala Wali Kota
Selain itu, Xiaomi merilis kebijakan terbaru tentang keamanan dan privasi, bersamaan dengan laporan tahunan yang memaparkan aktivitas keamanan datanya. Xiaomi telah membangun struktur yang komprehensif untuk melindungi keamanan data dan privasi pengguna melibatkan kerja sama antara pakar keamanan siber, engineer sistem operasi smartphone, pengacara, dan pakar compliance hukum. Struktur ini berada di bawah pengawasan Komite Keamanan dan Privasi yang dipimpin oleh para eksekutif senior Xiaomi.
Sebagai brand dengan IoT konsumen terbesar di dunia, Xiaomi terus berupaya meningkatkan keamanan IoT dan perlindungan privasi. Xiaomi mengadakan IoT security summit tahunan kelimanya pada tanggal 29 dan 30 Juni 2022 di Beijing. Para eksekutif dan pakar industri membahas berbagai isu mulai dari kerangka kerja keamanan data dan transfer data lintas batas, serta keamanan kendaraan listrik yang terhubung ke internet, hingga solusi untuk ancaman keamanan rantai pasok perangkat lunak.
Pada acara tersebut, Xiaomi turut mengumumkan jika Xiaomi Electric Scooter 4 Pro memperoleh sertifikasi IoT Security Rating Gold level dari Underwriter Laboratories Inc, sebuah lembaga penelitian keselamatan internasional yang berbasis di Amerika Serikat. Penetapan ini menjadikan Electric Scooter 4 Pro, menjadi skuter listrik pertama di dunia dengan peringkat keamanan yang tinggi serta menunjukkan dasar keamanan pengembangan produk IoT Xiaomi sejalan dengan standar internasional.
Tak hanya itu, Xiaomi pun membentuk Komite Keamanan dan Privasi sejak tahun 2014. Pada tahun 2016, Xiaomi menjadi perusahaan China pertama yang menerima sertifikasi dari TrustArc dan mengadopsi Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR – General Data Protection Regulation) dari penilaian kepatuhan Uni Eropa pada tahun 2018.
Kemudian pada tahun 2019, praktik keamanan dan privasi Xiaomi disertifikasi pada ISO/IEC 27001, ISO/IEC 27018. Tahun lalu, Xiaomi juga menerbitkan laporan transparansi pertamanya dan menjadikannya sebagai brand smartphone Android pertama yang menjalankannya.
Pada tahun ini, Xiaomi memperoleh sertifikat pendaftaran NIST CSF (National Institute of Standards and Technology, Cybersecurity Framework). Ini semakin memperkuat kemampuan perlindungan keamanan data yang ditawarkan.
(Ageng)