TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Pemkab Tasikmalaya mengapresiasi perjuangan ribuan guru honorer yang datang ke gedung Setda, untuk menyampaikan aspirasi. Pemerintah daerah menanggapinya dengan positif.
“Apa yang menjadi tuntutan para guru honorer ini, merupakan urusan yang sedang kami perjuangkan,” kata Sekda Kabupaten Tasikmalaya, Mohammad Zen, Kamis (30/6/2022).
Meskipun mereka ini tidak hadir di sini, terang Zen, mencarikan solusi atas persoalan itu merupakan bagian pekerjaannya yang terus bergulir ke pusat.
BACA JUGA: Tuntut Optimalisasi Formasi, Guru Honorer Kabupaten Tasikmalaya Ancam Mogok Ngajar
Dia menegaskan, untuk kuota formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2022 bagi guru honorer, pihaknya belum dapat menyebutkan berapa jumlahnya.
Adapun soal 100 kuota formasi PPPK untuk tenaga honorer, Zen menyebutkan, sebetulnya ada 86 formasi dan itu pun merupakan sisa formasi tahun 2021.
“Untuk formasi tahun ini, Pemerintah daerah sedang memverifikasi. Intinya, untuk kuota formasi tahun 2022 dan berikutnya, pemerintah terus berikhtiar. Kami juga ingin ada nilai-nilai keadilan,” ujar Zen.
Maksud keadilan disini tambah Zen, adalah teman-teman guru honorer yang sudah mengabdi lama, tidak tergeser oleh honorer baru.
“Mudah-mudahan untuk PPPK, pemerintah pusat memberikan ruang bagi pemerintah daerah melakukan penilaian,” ucap dia.
Sekda Zen: Tiga Masalah Besar Termasuk Jumlah Honorer Guru
Zen menambahkan, jika ditarik kongklusi ada tiga permasalahan yang tengah dihadapi pemerintah daerah saat ini.
Yang pertama kata dia, adalah tingginya kebutuhan PNS. Yang kedua banyaknya jumlah tenaga sukwan atau tenaga honorer dan ketiga adalah anggaran pemerintah terbatas.
“Maka solusi dari ketiga permasalahan itu adalah, mengembalikan ke pemerintah pusat. Kami berupaya melakukan MoU untuk menjawab harapan para tenaga honorer,” tutur dia.
Sebelumnya, sekitar dua ribu guru honorer Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tasikmalaya, Kamis (30/6/2022).
Dengan membawa berbagai poster dan spanduk, massa aksi yang tergabung dalam Forum Honorer Guru dan Tenaga Kependidikan (FHGTK) ini, menduduki halaman kantor bupati.
Mengawali aksi unjuk rasa, massa aksi dari 39 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya ini, menggelar solat Duha dan berdoa bersama.
BACA JUGA: Penggunaan Aplikasi Mypertamina Hanya Untuk Roda Empat
Mereka menuntut agar pemerintah mengoptimalisasi formasi PPPK untuk 2.426 guru honorer yang masuk dalam kategori 2 (K2).
Kemudian guru yang lulus passing grade, telah tiga tahun masuk daftar Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan mempunyai Sertifikat Pendidik (Serdik).
(Farhan)