BANDUNG,FOKUSJabar.id: Merebaknya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) membuat penjualan hewan ternak di Kota Bandung turun drastis.
Salah satu penjual hewan ternak, Utang Herman (63) mengaku mengalami kemerosotan penjualan yang drastis sejak menyebarnya wabah PMK di Kota Bandung.
“Biasanya 20 hari menjelang lebaran haji itu sudah habis terjual 30-40 ekor, sekarang mah baru dua ekor. Padahal yang bapak jual itu domba-domba yang sehat-sehat, semuanya juga dari Bandung, Majalaya sama Ciparay,” kata Utang saat ditemui di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Cinambo, Kota Bandung, Jabar, Jumat (24/6/2022).
BACA JUGA: DKUKMP Ciamis Optimis Target Retribusi Tera Tercapai
Menurutnya, penurunan penjualan baru terjadi tahun ini. Namun, disaat pandemi penjulan hewan kurban justru mengalami kenaikan hingga 104 ekor.
“Jauh banget (bedanya). Walaupun kemarin corona, kemarin itu habis 104 ekor, bagus (penjualannya). Kalau sekarang mungkin ada pengaruh lihat dari tv, jadi takut beli,” kata dia.
Utang memastikan, hewan ternaknya dalam kondisi sehat. Mulai dari memberikan vitamin, pemberian pakan cukup dan pemeriksaan rutin.
“Disembuhin disuntik, dikasih obat. Kemarin sudah diperiksa sehat semua. Bapak gak mau ada yang sakit nanti rugi kan. Kalau ada yang sakit, bapak cepat-cepat panggil mantri, tapi ga ada yang sakit sampe sekarang,” Utang menjelaskan.
Utang menambahkan, PMK hanya menjangkit beberapa persen dari total hewan kurban. Dia juga mengajak masyarakat untuk memastikan langsung kondisi hewan kurban demi memberikan jaminan kondisi dan kesehatan hewan kurban.
“Semoga yang mau kurban banyak lagi, biar peternak juga bisa maju, bisa sedikit-sedikit cari nafkah. Masyarakat yang ingin membeli, silakan datang langsung untuk lihat kondisi hewannya. Kalau disini insya Allah sehat-sehat semua,” dia menegaskan.
(Yusuf Mugni/Ageng)