CIAMIS,FOKUSJabar.id: Wujudkan Galuh Nanjeur Ciamis Tangguh Universitas Galuh (Unigal) Ciamis menggelar seminar festival budaya dan kuliah umum kagaluhan di Auditorium Gedung Rektorat lantai II, Kamis (16/6/2022).
Dengan mengangkat tema ‘menggali potensi value kepemimpinan Bupati dari masa ke masa untuk mewujudkan Galuh Nanjeur Ciamis Tangguh.’
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh budaya, seniman, dan nonoman atau tokoh pemuda Galuh.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unigal, Andri Mulyana mengatakan gelaran seminar festival budaya tersebut merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati hari jadi Ciamis ke-380.
BACA JUGA: Wujudkan Langit Biru, Dishub Ciamis Gelar Uji Emisi Gratis
“Di Unigal ini ada mata kuliah yang diunggulkan yakni kagaluhan tujuannya untuk ngamumule atau melestarikan seni dan budaya. Karena Ciamis ini memiliki tritangtu kita coba angkat itu di sini,” kata dia.
Lebih lanjut, dia menjelaskan selain seminar, dalam acara tersebut juga digelar sejumlah penampilan kesenian diantaranya, tarian Sinta dan Rama, dan Nyerere yang merupakan ikonik Ciamis.
“Kami coba publis dan tampilkan kesenian Ciamis sekalian buat promosi bahwa Ciamis ini kental dengan beberapa kekayaan dan potensi,” ucapnya.
Dengan digelarnya seminar budaya, ketua BEM Unigal berharap agar kaum muda bisa termotivasi dan sadar akan sejarah kagaluhan.
‘Kita juga akan mendorong beberapa kekayaan yang ada di Ciamis. Seperti Kabuyutan dan peninggalan-peninggalan sejarah agar bisa dilirik oleh pemerintah pasalnya hal itu harus dijaga dan dilestarikan,” kata dia.
Sementara itu Budayawan Sunda, Budi Setiawan Garda Pandawa atau Budi Dalton mengapresiasi penampilan budaya yang ditampilkan dalam kegiatan tersebut.
“Saya kebetulan dari fakultas seni. Bagi saya penampilan tarian dan nyerere tadi bukan tontonan tapi karya seni yang bisa ditampilkan dari Unigal. Saya sangat mengapresiasi,” ungkap Budi Dalton.
BACA JUGA: HUT Bhayangkara ke-76, Polres Banjar Mengedukasi Warga
Budi Dalton yang juga merupakan Pendiri Bikers Brotherhood 1% MC tersebut juga berharap agar mahasiswa yang mengikuti mata kuliah kegaluhan bisa menggali nilai-nilai leluhur.
“Ini bisa menjadi inside baru dalam keilmuan, tentunya kita harus banyak belajar dan mencoba lagi metodologi para leluhurnya bukan hanya dari tulisannya saja,” pungkas Budi Dalton.
(Fauza/Anthika Asmara)
.){kind=link}