spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    Munas ISPI Harus Lahirkan Gagasan Pembaharuan Pendidikan Indonesia

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Musyawarah nasional (Munas) Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) VIII tahun 2022 diharapkan bisa melahirkan gagasan-gagasan untuk melakukan pembaharuan pendidikan, mulai dari kebijakan pendidikan, teori, sampai pada praksis pendidikan. Munas yang digelar atas kerjasama UPI dengan ISPI ini dilaksanakan selama tiga hari di Hotel Grand Mercure, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Selasa-Kamis (14-16/6/2022).

    Ketua ISPI, Sunaryo Kartadinata mengatakan, sebagai organisasi yang berkontribusi terhadap keberlangsungan pendidikan, munas saja membenahi organisasi secara internal. Namun diharapkan juga menghasilan pikiran-pikiran alternatif untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan.

    “Karena itu, rangkaian kegiatan munas ini dimulai dengan beberapa kegiatan seminar sehingga bagaimana semua organisasi dan individu yang kesehariannya berkecimpung di dunia kependidikan bisa memberikan kontribusi ide dan gagasan pembaharuan. Bagaimana munas ini bisa mengkaji sejumlah isu mengenai pendidikan di Indonesia selama ini dan mampu memberikan rekomendasi bagi pemerintah terutama dalam merancang UU Sisdiknas,” kata Sunaryo saat ditemui disela-sela pelaksanaan munas, Selasa (14/6/2022).

    Sunaryo yang juga menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Uzbekistan ini menuturkan, pembangunan pendidikan secara kuantitatif signifikan telah mampu meningkatkan angka partisipasi pendidikan masyarakat (APK dan APM pada seluruh jenjang pendidikan) dan meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS). Namun seiring dengan tantangan yang dihadapi, lulusan jenjang pendidikan disinyalir belum mampu sepenuhnya menjawab tantangan dan persoalan yang terjadi di masyarakat.

    “Selain perubahan yang sangat cepat terjadi pada masyarakat, dukungan sistem dan layanan pendidikan pada satuan pendidikan pun belum mampu membawa dunia nyata ke dalam proses pendidikan. Pendidikan ini urusannya dengan manusia shg harus berangkat dari pemahaman terkait manusia dan ISPI ingin mengembalikan pada hakikat seorang manusia serta tidak menutup diri dengan perkembangan zaman,” kata dia.

    BACA JUGA: Tahapan Pemilu 2024 Dimulai, Bawaslu Luncurkan MLPP

    Pendidikan abad 21, lanjut dia, menjadi isu krusial yang terus dikaji dan dicari formulanya. Fase perkembangan revolusi industri 4.0 telah banyak mengubah wajah dan pola kehidupan manusia. Penggunaan dan pemanfaatan internet of thinks, big data, cloud computing, dan cognitive computing, telah memberikan efek terhadap kehidupan ekononi, sosial, pilitik, bahkan pendidikan.

    “Kemudian lahir konsep society 5.0 yang menegaskan jika keberadaan teknologi sejatinya bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan martabat manusia. Hal ini berimplikasi terhadap model relasi antar individu, kelompok, bangsa dan negara. Di sinilah peran pendidikan untuk menyiapkan generasi yang mampu beradaptasi sekaligus menjadi kreator masa depan yang lebih baik,” kata mantan Rektor UPI dua periode ini (2005-2015).

    Sunaryo pun engutip hasil publikasi UNESCO (2015) tentang blueprint pendidikan yang dibutuhkan untuk abad 21 yang berfokus pada penghormatan terhadap kehidupan dan martabat manusia, keadilan sosial, dan tanggung jawab bersama untuk masa depan yang berkelanjutan. Bluepint ini merupakan jabaran dari pemikiran Delors (1996) tentang empat pilar pendidikan, yaitu learning to know, learning to do, learning to live together, and learning to be.

    “Tantangan pendidikan setiap hari akan terus berkembang. Mulai awal tahun 2020 kita dihadapkan pada suatu tantangan pendidikan, di mana tersebarnya virus Covid-19 yang telah mengubah proses pendidikan yang sebelumnya dilaksanakan secara dengan prioritas tatap muka (luring) menjadi prioritas tatap maya (daring). Banyak persoalan yang ditemukan selama proses belajar daring ini, mulai dari kesiapan guru, kemampuan guru dalam memanfaatkan media, partisipasi siswa, kualitas pembelajaran, model asesmen, dan capaian kompetensi siswa,” dia menerangkan.

    Ketua Pelaksana Munas ISPI VIII tahun 2022, M. Solehuddin mengatakan, setidaknya terdapat tiga agenda dalam gelaran munas kali ini. Yakni melakukan pemilihan pengurus baru yang diharapkan ada energi baru karena tantangan kedepan jauh lebih besar. Lalu merumuskan program kedepan ISPI dimana pikiran luar biasa dari para ahli kependidikan akan diterjemahkan dalam bentuk-bentuk rekomendasi bermanfaat termasuk dalam merumuskan kebijakan-kebijakan pemerintah

    “Kemudian bagaimana agar sarjana pendidikan yang jumlahnya sangat besar di Indonesia ini diorganisasikan dengan baik dan menjadi kekuatan signifikan dalam pembangunan pendidikan Indonesia,” kata Solehuddin yang juga menjabat sebagai Rektor UPI ini.

    Solehuddin menambahkan, Mendikbudristek telah menegaskan jika dunia pendidikan Indonesia saat ini tengah memasuki pradigama baru. Yaitu memberikan kebebasan, kepercayaan dan otonomi kepada setiap institusi pendidikan.

    “Kebijakan ini diarahkan agar lulusan memiliki seperangkat kompetensi yang menjadi dasar untuk bertindak, mencapai kesuksesan dan berkarakter. Kebijakan ini pun membuka kesempatan yang luas bagi perguruan tinggi untuk mengambil manfaat dari kebebasan, kepercayaan dan otonomi yang dimiliki untuk mencapai keunggulan secara nasional bahkan internasional. Untuk itu, perguruan tinggi harus semakin mampu berinovasi dalam aspek kebijakan, pengelolaan, pembelajaran, asesmen hingga penempatan lulusan sehingga kompeten di bidangnya, sukses dalam karier dan pekerjaannya, serta berkarakter dalam perilaku kesehariannya,” dia menuturkan.

    Rangkaian kegiatan Munas ISPI VIII tahun 2022 dimulai dengan seminar pendidikan nasional, musyawarah nasional (munas), Peluncuran Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan (LAMDIK), Peluncuran Konsursium Pendidikan Indonesia (KoPI) serta Penyampaian Rekomendasi ISPI untuk Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional.

    Seminar pendidikan nasional membahas sejumlah topik tentang pendidikan yaitu terkait dengan pembaharuan pendidikan nasional, rekonstruksi undang-undang sistem pendidikan nasional era industri 4.0 dan global community 5.0, grand disain pendidikan nasional menuju Indonesia Emas 2045, reposisi sistem penyiapan, pembinaan, dan harlindung profesi pendidik, serta isu terkini tentang pendidikan dan ilmu pendidikan serta profesi pendidik dan tenaga kependidikan.

    Sejumlah narasumber hadir pada kegiatan seminar tersebut yakni Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, Menko PMK Muhadjir Effendi, Menag Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Komisi X DPR RI H. Syaiful Huda, hingga Ketua Dewan Pers 2019-2022 dan Mendikbud 2009-2014 K.H. Mohammad Nuh. Selain itu hadir pula para pemerhati pendidikan, pimpinan, pengurus dan anggota ISPI pusat dan daerah, para Rektor LPTK, Asosiasi Fakultas dan Asosiasi Program Studi LPTK, Organisasi Pengelola Pendidikan, Dosen PTN dan PTS, Pengurus dan Anggota PGRI, serta para guru dan mahasiswa di Indonesia.

    Sedangkan untuk kandidat pengganti Sunaryo Kartadinata sebagai Ketua ISPI periode 2022-2027, muncul lima orang calon. Yakni Aris Munandar dari Universitas Negeri Makasar, Ganefri dari Universitas Negeri Padang, Luthfiyah Nurlaelam dari Universitas Negeri Surabaya, Solehuddin dari UPI, dan Sofia Hartati dari Universitas Negeri Jakarta.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img